Sekjen Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Thobahul Aftoni meminta kepolisian transparan dan menjunjung tinggi asas keadilan dalam proses hukum Holywings yang diduga telah melakukan penistaan agama dengan promosi menggunakan nama 'Muhammad' dan 'Maria'.

"Bagi kami penetapan 6 tersangka dari karyawan Holywings itu perlu dikembangkan, apa betul hanya mereka saja yang bertanggung jawab?" kata dia di Jakarta Senin.

Aftoni meminta kepolisian juga agar melakukan penyidikan lebih mendalam keterlibatan dari pihak manajemen dan pemilik. Menurutnya sangat aneh dalam kebijakan perusahaan sekelas Holywings kegiatan promosi tanpa persetujuan manajemen.

"Saya kira penyidik tidak sulit mencari jejak digital 6 tersangka ini, apa betul itu hanya keteledoran mereka, apa betul tidak ada persetujuan dari pihak manajemen dan owner sebelum konten promosi itu di publikasikan di sosial media," ujarnya.

Aftoni mengatakan jangan sampai nanti polisi hanya berhenti sampai 6 tersangka tersebut saja, padahal ada alat bukti lain yang mengarah keterlibatan pihak lain di Hollywings.

Menurut dia apa yang dilakukan oleh Holywings dalam promosi dengan menggunakan nama 'Muhammad' dan 'Maria' gratis minum bir di Hollywings beberapa hari yang lalu amat sangat melukai hati umat Islam.

"Apa yang dilakukan oleh manajemen bagian promosi Hollywings itu sangat berbahaya dan mengoyak kerukunan umat beragama di Indonesia," ucapnya.
Dia menegaskan permintaan maaf oleh pihak Hollywings dan tabayyun yang dilakukan Hotman Paris Hutapea selaku salah satu pemegang saham Hollywings kepada tokoh agama Islam dan Pengurus MUI bagi GPK tidak cukup.

Aftoni juga meminta apabila terbukti ada keterlibatan pihak lain selain 6 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka maka harus ditindak tegas.

"Jika nanti terbukti ada keterlibatan pihak manajemen apalagi owner Hollwings dalam kasus ini, kami minta Gubernur Jakarta mencabut izin Hollywings," ujarnya menegaskan.


GP Ansor minta tutup Holywings

Sebelumnua Organisasi kemasyarakatan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI juga mendesak Gubernur DKI Anies Baswedan menutup operasional klub malam, Holywings di seluruh Ibu Kota sebagai buntut promosi yang diduga menyinggung Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA).

"Kami mendesak Gubernur DKI Jakarta bapak Anies Baswedan untuk mencabut izin operasional Holywings di seluruh wilayah DKI Jakarta," Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin di Jakarta, Senin.

Menurut dia, desakan itu sebagai ungkapan kekecewaan umat Islam terhadap perilaku Holywings yang telah menggunakan nama Muhammad untuk promosi minuman beralkohol.

Pihaknya menyesalkan sikap para petinggi manajemen klub malam itu yang terkesan lari dari tanggung jawab dan hanya melakukan permintaan maaf melalui media sosial.
"Kami mendesak pemilik dan manajemen Holywings tampil ke publik dan meminta maaf secara terbuka," ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi kepolisian yang bergerak cepat mengusut oknum terkait sekaligus  menetapkan tersangka.

"Namun demikian kami menuntut kepolisian juga memeriksa pimpinan manajemen perusahaan," ucapnya. 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen GPK minta Polisi transparan dalam kasus Holywings

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022