Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan persediaan (stok) vaksin penguat (booster) merek Pfizer dan Moderna di daerahnya kosong dan hanya menyisakan vaksin jenis AstraZeneca.
"Stok vaksin Pfizer dan Moderna serta merek Sinopharm sudah habis di kita," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Warga Bekasi antre untuk dapatkan vaksinasi penguat
Dia mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan kegiatan vaksinasi dosis penguat antibodi menggunakan AstraZeneca dengan menyisakan sebanyak 6.380 dosis yang akan memasuki masa kadaluarsa pada 1 April 2022.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menyikapi keterbatasan stok vaksin booster tersebut dengan mengajukan penambahan alokasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian Kesehatan.
"Kami sudah melayangkan surat kepada Pemprov Jabar serta Kemenkes. Vaksin booster ini penting terlebih menjadi salah satu persyaratan pelaku perjalanan mudik Lebaran termasuk bagi warga Kabupaten Bekasi," katanya.
Dirinya menduga proses pengiriman ke wilayah kota dan kabupaten memerlukan proses waktu yang relatif lama termasuk terkait mengurus semua administrasi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi masih memiliki stok vaksin merek lain yakni Sinovac sebanyak 35.020 dosis serta 40.700 dosis vaksin Covovac yang memasuki masa kadaluarsa pada 31 Maret 2022.
"Semoga distribusi vaksin, khususnya untuk penguat bisa segera kami dapatkan agar pelaksanaan vaksinasi bisa maksimal sehingga warga memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran," kata dia.
Baca juga: Warga Bekasi dapat minyak goreng gratis asal vaksinasi penguat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Stok vaksin Pfizer dan Moderna serta merek Sinopharm sudah habis di kita," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Warga Bekasi antre untuk dapatkan vaksinasi penguat
Dia mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan kegiatan vaksinasi dosis penguat antibodi menggunakan AstraZeneca dengan menyisakan sebanyak 6.380 dosis yang akan memasuki masa kadaluarsa pada 1 April 2022.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menyikapi keterbatasan stok vaksin booster tersebut dengan mengajukan penambahan alokasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian Kesehatan.
"Kami sudah melayangkan surat kepada Pemprov Jabar serta Kemenkes. Vaksin booster ini penting terlebih menjadi salah satu persyaratan pelaku perjalanan mudik Lebaran termasuk bagi warga Kabupaten Bekasi," katanya.
Dirinya menduga proses pengiriman ke wilayah kota dan kabupaten memerlukan proses waktu yang relatif lama termasuk terkait mengurus semua administrasi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi masih memiliki stok vaksin merek lain yakni Sinovac sebanyak 35.020 dosis serta 40.700 dosis vaksin Covovac yang memasuki masa kadaluarsa pada 31 Maret 2022.
"Semoga distribusi vaksin, khususnya untuk penguat bisa segera kami dapatkan agar pelaksanaan vaksinasi bisa maksimal sehingga warga memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran," kata dia.
Baca juga: Warga Bekasi dapat minyak goreng gratis asal vaksinasi penguat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022