Sekretaris Program Studi Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Dr. Phil. Reza Fathurrahman menyatakan pandemi COVID-19 telah mendorong  terwujudnya berbagai inovasi sektor publik.

"Kita tahu, sebagian besar negara sedang berjuang dengan situasi COVID-19 saat ini. Banyak yang harus jatuh, menderita, tetapi memilih untuk bangkit dan pulih," kata Reza Fathurrahman dalam keterangannya di Depok, Kamis.

Baca juga: FIA UI beri potongan 50 persen studi lanjutan untuk lulusan cumlaude

Hal itu disampaikan Reza pada webinar Peringatan Dies Natalis ke-7, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) secara virtual yang dihadiri kurang lebih 150 orang peserta.

Di sisi lain, COVID-19 telah membawa perubahan besar, "A Blessing in Disguise" juga dapat kita rasakan sebagai berkah yang telah berhasil mempromosikan berbagai praktik baik dan inovasi di banyak sektor.

Ia menambahkan, penting untuk bangkit dan semangat di tengah pandemi sebagai "enabler" bagi terwujudnya berbagai inovasi sektor publik.
Webinar ini mengeksplorasi dampak positif pandemi sebagai "Blessing in Disguise" pada ranah sektor publik di tiga negara: Australia, Filipina dan Indonesia.

Pada ajang virtual itu, hadir Dr. Reginald G. Ugaddan dari University of the Philippines, Profesor Martani Huseini dari Universitas Indonesia dan Profesor Mark Considine dari University of Melbourne.

Baca juga: UI dorong pertumbuhan ekonomi desa di Megamendung Bogor

Dr. Ugaddan membahas materi terkait Praktik Pemerintahan Inovasi Sistem Kepegawaian Utama di Filipina.

Pada masa pandemi seperti ini, ujarnya, Komisi Aparatur Sipil Negara di Filipina memiliki tujuan memperluas jangkauan ke semua pegawai pemerintah dengan membuat pembelajaran dan pelatihan yang dapat diakses melalui ponsel, tablet dan komputer.

Sedangkan Prof. Martani mengatakan ada beberapa “berkah” yang diperoleh Indonesia melalui pandemi ini. "Sebagian besar, jika penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi maka juga dapat menurunkan harga produk dan layanan konsumen karena penghapusan biaya distribusi yang penting," ujarnya.

Di Australia, kata Prof. Mark Considine, ada tiga hal utama yang dihadapi pemerintah yang mempengaruhi kompetensi dan kapabilitas pemerintah di pusat maupun di negara bagian.

"Pandemi mendorong adanya kebutuhan baru untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dalam menangani bencana skala besar sebagai bentuk pelayanan publik penting, bukan hanya sekadar pelayanan yang diberikan katakanlah sepuluh atau dua puluh tahun sekali,” ujarnya.

"Saya merekomendasikan bahwa arsitektur kebijakan baru perlu segera dikembangkan agar pemerintah dapat bekerja dengan cepat dan indikatif," ujarnya.

Baca juga: FIA UI dorong 10 IKM Depok masuki pasar ekspor

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022