ANTARAJAWABARAT.com,20/3 - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan tenaga penyuluh keluarga berencana karena baru ada 92 orang untuk melayani 424 desa dari 40 kecamatan.

Kepala Sub Bidang Advokasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Cirebon, Husein Fauzan, kepada wartawan di Cirebon Selasa mengatakan, jumlah tenaga penyuluh KB itu masih sangat sedikit.

Menurut Husein, BPPKB Cirebon butuh penambahan tenaga penyuluh Keluarga Berencana, supaya ancaman ledakan penduduk di Pantura bisa ditekan, kini jumlah penduduk tercatat sekitar 2,1 juta jika dibiarkan tanpa sosialiasi bisa naik pesat.

Pemerintah perlu waspadai daerah pesisir Pantura Cirebon mulai dari Kecamatan Kapetakan hingga perbatasan Kabupaten Indramayu, karena dipadati masyakarat miskin dengan mutu sumber daya manusia rendah dan kesadaran akan KB masih rendah.

Husein menegaskan, sepanjang jalur utara pantai Cirebon, cukup padat akibat rendahnya masyarakat setempat ikut KB, ditambah jumlah tenaga penyuluh lapangan kurang sehingga sepuluh tahun mendatang jumlah penduduk akan sulit dikendalikan.

Suwarno, warga Kapetakan Cirebon menuturkan, kesadaran warga ikut KB di desanya masih rendah akibat kemiskinan, pengetahuan mereka terbatas karena rata-rata hanya lulus sekolah dasar.

Menurut Suwarno, masyarakat Kabupaten Cirebon di pesisir pantai butuh bimbingan dan araha dari penyuluh KB, supaya ledakan penduduk bisa dikendalikan.***3***
Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012