Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan keragaman budaya dan tradisi Indonesia melalui tayangan film layar lebar kepada masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, sehingga menambah wawasan dan lebih saling menghormati keragaman bangsa.
"Film bukan hanya memberikan sebuah tontonan tapi juga tuntunan, melalui film kita dapat memberikan edukasi dan menyampaikan adat tradisi nenek moyang," kata Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek Edi Suwardi di Garut, Sabtu.
Baca juga: Polisi mulai cek jalur persiapan mudik Lebaran 2022 wilayah Garut
Ia menuturkan Kemendikbudristek sudah beberapa kali menggelar nonton bersama film layar lebar di pelosok Kabupaten Garut, salah satunya di awal 2022 diselenggarakan di Lapangan Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Garut yang digelar Jumat (18/3) malam sampai menjelang Sabtu dini hari.
Ia menyampaikan film yang ditayangkan di tengah lapangan daerah pelosok utara Garut itu berjudul Tarung Sarung yang menyuguhkan alur cerita adat dan budaya Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tarung Sarung film yang kental dengan adat dan budaya Bugis, dihadirkan agar masyarakat dapat melihat bangsa Indonesia masih kaya akan adat tradisi, kesenian, budaya," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah menambahkan, pihaknya mendukung Kemendikbudristek dalam membangun, menjaga dan mengenalkan adat dan budaya melalui tayangan film layar lebar di Garut.
Apalagi acara nonton bersama tentang film Tarung Sarung, kata dia, memiliki nilai-nilai budaya yang perlu diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia termasuk di Kabupaten Garut sehingga bisa saling menjaga dan menghormati.
"Kami memberikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang terus gigih dan semangat menjaga kebudayaan bangsa," katanya.
Politikus Partai Golkar itu berharap adanya penayangan film tentang tradisi dan budaya itu bisa mendorong masyarakat Garut untuk membuat film bernuansakan kearifan lokal yang diangkat ke film layar lebar.
Baca juga: BPBD Garut sebut tidak ada kerusakan akibat gempa Sukabumi
"Tidak menutup kemungkinan apabila masyarakat Garut bisa mengemas budayanya dengan baik, bisa diangkat ke layar lebar," kata Ferdiansyah.
Kepala Desa Kertajaya Tatan Asmara menyampaikan terima kasih Kemendikbudristek telah menggelar penayangan film secara terbuka untuk mengenalkan beragam adat dan budaya bangsa Indonesia.
"Film ini menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa ternyata ada tradisi budaya daerah yang ditampilkan," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku ekonomi kreatif bertransformasi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Film bukan hanya memberikan sebuah tontonan tapi juga tuntunan, melalui film kita dapat memberikan edukasi dan menyampaikan adat tradisi nenek moyang," kata Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek Edi Suwardi di Garut, Sabtu.
Baca juga: Polisi mulai cek jalur persiapan mudik Lebaran 2022 wilayah Garut
Ia menuturkan Kemendikbudristek sudah beberapa kali menggelar nonton bersama film layar lebar di pelosok Kabupaten Garut, salah satunya di awal 2022 diselenggarakan di Lapangan Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Garut yang digelar Jumat (18/3) malam sampai menjelang Sabtu dini hari.
Ia menyampaikan film yang ditayangkan di tengah lapangan daerah pelosok utara Garut itu berjudul Tarung Sarung yang menyuguhkan alur cerita adat dan budaya Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tarung Sarung film yang kental dengan adat dan budaya Bugis, dihadirkan agar masyarakat dapat melihat bangsa Indonesia masih kaya akan adat tradisi, kesenian, budaya," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah menambahkan, pihaknya mendukung Kemendikbudristek dalam membangun, menjaga dan mengenalkan adat dan budaya melalui tayangan film layar lebar di Garut.
Apalagi acara nonton bersama tentang film Tarung Sarung, kata dia, memiliki nilai-nilai budaya yang perlu diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia termasuk di Kabupaten Garut sehingga bisa saling menjaga dan menghormati.
"Kami memberikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang terus gigih dan semangat menjaga kebudayaan bangsa," katanya.
Politikus Partai Golkar itu berharap adanya penayangan film tentang tradisi dan budaya itu bisa mendorong masyarakat Garut untuk membuat film bernuansakan kearifan lokal yang diangkat ke film layar lebar.
Baca juga: BPBD Garut sebut tidak ada kerusakan akibat gempa Sukabumi
"Tidak menutup kemungkinan apabila masyarakat Garut bisa mengemas budayanya dengan baik, bisa diangkat ke layar lebar," kata Ferdiansyah.
Kepala Desa Kertajaya Tatan Asmara menyampaikan terima kasih Kemendikbudristek telah menggelar penayangan film secara terbuka untuk mengenalkan beragam adat dan budaya bangsa Indonesia.
"Film ini menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa ternyata ada tradisi budaya daerah yang ditampilkan," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku ekonomi kreatif bertransformasi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022