ANTARAJAWABARAT.com23/2 - Sejumlah warga mengaku merasa tidak puas dengan kinerja Wali kota Cirebon, Jawa Barat, yang sudah memimpin selama dua periode karena perhatian kepada masyarakat sendiri dinilai kurang.
"Wali kota Cirebon selama dua kali memimpin pembangunan kota semakin memprihatinkan, kini memasuki musim hujan terendam banjir, akibat tata ruang kota tidak diatur secera baik, sehingga pemerintahan saat ini dinilai kinerjanya tidak memuaskan," kata Heri Susanto Direktur LSM Komunal Jakarta kepada wartawan di Cirebon, Kamis.
Butuh penataan dan perhatian publik untuk mengarahkan pembangunan kota Cirebon yang dinilai semakin tidak terarah kemana akan dikembangkan. Kinerja Wali kota yang cukup mengecewakan masyarakat, katanya.
Ia mengatakan, calon Wali Kota mendatang harus yang punya maksud dan tujuan jelas untuk membangun Kota Cirebon baik secara moril juga materil, jangan seperti kepemimpinan saat ini masyarakat kecewa karena pelayanan pemerintah masih rendah dan kinerjanya jauh dari harapan.
"Masyarakat Kota Cirebon harus selektif dan memperhatikan asal-usul Calon Wali kota jangan asal pilih. Karena dampaknya seperti sekarang. Masyarakat baru menyesal karena tidak memuaskan," katanya.
Sementara itu Profesor Abdul Ali guru besar IAIN Syeh Nurjati kota Cirebon kepada wartawan dalam seminar mengawal transformasi kota Cirebon, Rabu (22/2), mengatakan, kinerja Wali Kota Cirebon perlu dibenahi, karena selama wali kota menjabat sebagai pemimpin kurang memperhatikan masyarakatnya.
Butuh perhatian khusus untuk mengawasi kinerja Wali kota supaya searah dan positif membangun Cirebon, kata dia, selama ini perkembangan kota tidak mempedulikan lingkungan, dampaknya setiap musim hujan banjir pasti merendam kota Cirebon, sehingga aktifitas mereka lumpuh.
Dikatakannya, pemeliharaan gedung bersejarah dan milik pemerintah masih kurang diperhatikan sehingga kondisinya rusak, padahal hanya tinggal merawat bukan membangun, seperti salah satu contoh gedung wanita kini sudah tidak berfungsi.
Sementara itu Wali Kota Cirebon Subardi Spd menuturkan, penilai masyarakat terhadap kinerjanya baik dan buruk pasti ada dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin karena ada yang pro juga sebagian pihak kontra.
Terkait banjir warga jangan hanya menyalahkan pemerintah, karena mereka juga sering menimbulkan penyebab banjir seperti buang sampah sembarangan, katanya. ***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Wali kota Cirebon selama dua kali memimpin pembangunan kota semakin memprihatinkan, kini memasuki musim hujan terendam banjir, akibat tata ruang kota tidak diatur secera baik, sehingga pemerintahan saat ini dinilai kinerjanya tidak memuaskan," kata Heri Susanto Direktur LSM Komunal Jakarta kepada wartawan di Cirebon, Kamis.
Butuh penataan dan perhatian publik untuk mengarahkan pembangunan kota Cirebon yang dinilai semakin tidak terarah kemana akan dikembangkan. Kinerja Wali kota yang cukup mengecewakan masyarakat, katanya.
Ia mengatakan, calon Wali Kota mendatang harus yang punya maksud dan tujuan jelas untuk membangun Kota Cirebon baik secara moril juga materil, jangan seperti kepemimpinan saat ini masyarakat kecewa karena pelayanan pemerintah masih rendah dan kinerjanya jauh dari harapan.
"Masyarakat Kota Cirebon harus selektif dan memperhatikan asal-usul Calon Wali kota jangan asal pilih. Karena dampaknya seperti sekarang. Masyarakat baru menyesal karena tidak memuaskan," katanya.
Sementara itu Profesor Abdul Ali guru besar IAIN Syeh Nurjati kota Cirebon kepada wartawan dalam seminar mengawal transformasi kota Cirebon, Rabu (22/2), mengatakan, kinerja Wali Kota Cirebon perlu dibenahi, karena selama wali kota menjabat sebagai pemimpin kurang memperhatikan masyarakatnya.
Butuh perhatian khusus untuk mengawasi kinerja Wali kota supaya searah dan positif membangun Cirebon, kata dia, selama ini perkembangan kota tidak mempedulikan lingkungan, dampaknya setiap musim hujan banjir pasti merendam kota Cirebon, sehingga aktifitas mereka lumpuh.
Dikatakannya, pemeliharaan gedung bersejarah dan milik pemerintah masih kurang diperhatikan sehingga kondisinya rusak, padahal hanya tinggal merawat bukan membangun, seperti salah satu contoh gedung wanita kini sudah tidak berfungsi.
Sementara itu Wali Kota Cirebon Subardi Spd menuturkan, penilai masyarakat terhadap kinerjanya baik dan buruk pasti ada dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin karena ada yang pro juga sebagian pihak kontra.
Terkait banjir warga jangan hanya menyalahkan pemerintah, karena mereka juga sering menimbulkan penyebab banjir seperti buang sampah sembarangan, katanya. ***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012