Bupati Cirebon, Jawa Barat, Imron mengatakan akan menemui pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait bencana pergerakan tanah dan banjir, hal ini lantaran sungai di daerah tersebut sudah mengalami pendangkalan.
"Dalam waktu dekat ini kami akan menemui pejabat Kementerian PUPR untuk mencari solusi banjir dan pergerakan tanah yang disebabkan pendangkalan sungai," kata Imron di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Sungai Singaraja meluap, ratusan rumah di Cirebon terendam banjir
Imron sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke daerah yang mengalami bencana alam baik banjir maupun pergerakan tanah.
Terakhir, Imron meninjau lokasi tanah bergerak di Desa Babakan, dan Ciwaringin. Berdasarkan hasil kunjungannya ke dua lokasi bencana, disimpulkan bahwa pergerakan tanah di dua desa tersebut, penyebabnya sama.
Salah satu penyebabnya, ujar Imron, yaitu posisi tanah yang digunakan sebagai bangunan, tertabrak arus sungai secara terus menerus. Hal tersebut membuat sejumlah rumah mengalami kerusakan.
"Karena posisinya berada di samping sungai dan terkena arus sungai," tuturnya.
Ia menilai, faktor terjadinya pergerakan tanah ini juga, salah satunya disebabkan sungai mengalami pendangkalan.
Baca juga: 3 desa di Cirebon terendam banjir akibat luapan Sungai Ciberes
Pendangkalan sungai itu bukan hanya di dua lokasi itu saja, namun di beberapa daerah yang sering terkena banjir.
"Pendangkalan sungai juga terjadi di Waled, Ciledug, Plered dan lainnya," katanya.
Dia berharap bila langsung disampaikan, Kementerian PUPR atau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bisa segera mencarikan solusi, atas masalah yang terjadi di Kabupaten Cirebon.
Baca juga: 2.728 warga Cirebon kebanjiran akibat Sungai Ciberes meluap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Dalam waktu dekat ini kami akan menemui pejabat Kementerian PUPR untuk mencari solusi banjir dan pergerakan tanah yang disebabkan pendangkalan sungai," kata Imron di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Sungai Singaraja meluap, ratusan rumah di Cirebon terendam banjir
Imron sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke daerah yang mengalami bencana alam baik banjir maupun pergerakan tanah.
Terakhir, Imron meninjau lokasi tanah bergerak di Desa Babakan, dan Ciwaringin. Berdasarkan hasil kunjungannya ke dua lokasi bencana, disimpulkan bahwa pergerakan tanah di dua desa tersebut, penyebabnya sama.
Salah satu penyebabnya, ujar Imron, yaitu posisi tanah yang digunakan sebagai bangunan, tertabrak arus sungai secara terus menerus. Hal tersebut membuat sejumlah rumah mengalami kerusakan.
"Karena posisinya berada di samping sungai dan terkena arus sungai," tuturnya.
Ia menilai, faktor terjadinya pergerakan tanah ini juga, salah satunya disebabkan sungai mengalami pendangkalan.
Baca juga: 3 desa di Cirebon terendam banjir akibat luapan Sungai Ciberes
Pendangkalan sungai itu bukan hanya di dua lokasi itu saja, namun di beberapa daerah yang sering terkena banjir.
"Pendangkalan sungai juga terjadi di Waled, Ciledug, Plered dan lainnya," katanya.
Dia berharap bila langsung disampaikan, Kementerian PUPR atau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bisa segera mencarikan solusi, atas masalah yang terjadi di Kabupaten Cirebon.
Baca juga: 2.728 warga Cirebon kebanjiran akibat Sungai Ciberes meluap
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022