Kepolisian Resor Garut menyiagakan 2.500 personel gabungan dari unsur polisi, TNI, dan Dinas Perhubungan Garut untuk melakukan Operasi Keselamatan Lodaya 2022 dalam rangka meminimalisasi kecelakaan dan penerapan protokol kesehatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kita imbau masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas serta menerapkan protokol kesehatan dan penegakan prokes," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat gelar pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2022 di Polres Garut, Selasa.
Ia menuturkan personel gabungan Operasi Lodaya 2022 akan berlangsung selama 14 hari mulai dari 1 Maret 2022 yang disebar di setiap titik ruas jalan raya dan perkotaan Garut.
Ia menyampaikan operasi gabungan itu bertujuan untuk melakukan penertiban terkait keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas, selain operasi penting lainnya tentang penerapan protokol kesehatan.
"Operasi Keselamatan Lodaya 2022 ini untuk meminimalisir adanya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran dari protokol kesehatan COVID-19," katanya.
Ia mengungkapkan terkait kasus pelanggaran lalu lintas maupun kecelakaan kendaraan cukup tinggi di Garut, sehingga perlu langkah antisipasi dan penindakan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran.
Petugas di lapangan, kata dia, diperintahkan menjalankan tugasnya secara humanis dengan teguran, dan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku apabila ada yang membahayakan keselamatan manusia.
"Kami akan melakukan tindakan secara humanis dengan teguran, tidak prioritaskan penindakan, tapi kalau ada pelanggaran yang di satu sisi bisa membahayakan nyawa manusia dan sebagainya, itu akan kita proses," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita imbau masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas serta menerapkan protokol kesehatan dan penegakan prokes," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat gelar pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2022 di Polres Garut, Selasa.
Ia menuturkan personel gabungan Operasi Lodaya 2022 akan berlangsung selama 14 hari mulai dari 1 Maret 2022 yang disebar di setiap titik ruas jalan raya dan perkotaan Garut.
Ia menyampaikan operasi gabungan itu bertujuan untuk melakukan penertiban terkait keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas, selain operasi penting lainnya tentang penerapan protokol kesehatan.
"Operasi Keselamatan Lodaya 2022 ini untuk meminimalisir adanya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran dari protokol kesehatan COVID-19," katanya.
Ia mengungkapkan terkait kasus pelanggaran lalu lintas maupun kecelakaan kendaraan cukup tinggi di Garut, sehingga perlu langkah antisipasi dan penindakan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran.
Petugas di lapangan, kata dia, diperintahkan menjalankan tugasnya secara humanis dengan teguran, dan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku apabila ada yang membahayakan keselamatan manusia.
"Kami akan melakukan tindakan secara humanis dengan teguran, tidak prioritaskan penindakan, tapi kalau ada pelanggaran yang di satu sisi bisa membahayakan nyawa manusia dan sebagainya, itu akan kita proses," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022