Pemkab Cianjur, Jawa Barat, tetap menargetkan vaksinasi untuk anak usia dini sebanyak 256.033 penerima, dapat tuntas hingga akhir bulan Februari 2022, sehingga dapat kembali fokus ke vaksinasi umum, sebagai upaya meningkatkan herd immunity terhadap 1,9 juta penerima.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Rabu, mengatakan, untuk menekan angka penularan COVID-19 varian omciron, pihaknya melakukan berbagai cara termasuk terus menggencarkan vaksinasi bagi anak, umum dan lansia.
"Kita minta seluruh puskesmas dan tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan, untuk tetap memberikan pelayanan vaksinasi baik ke sekolah, dari pintu ke pintu atau warga yang datang ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.
Baca juga: Siswa, guru hingga staf sekolah terpapar COVID-19 di Cianjur
Upaya tersebut, untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga Kabupaten Cianjur, sehingga tidak mudah terpapar virus berbahaya termasuk varian omciron. Pihaknya menargetkan vaksinasi untuk 1,9 juta penerima umum di Cianjur, dapat tuntas hingga Maret, termasuk pemberian vaksin dosis kedua dan ketiga.
Sedangkan untuk antisipasi melonjaknya jumlah warga yang terpapar, pihaknya telah menginstruksikan dinas terkait, untuk menyiapkan tempat tidur isolasi di sejumlah rumah sakit dan vila khusus, meski berharap tidak kembali terjadi lonjakan yang tinggi.
Baca juga: Dinkes klaim vaksinasi anak di Cianjur mencapai 82 persen
"Kami meminta warga untuk membatasi kegiatan di luar rumah karena kasus COVID-19 kembali terjadi, meski belum dapat dipastikan apakah omicron atau bukan, namun tetap harus waspada, meski sudah mendapatkan vaksinasi komplit hingga dosis ketiga," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan saat ini, dari 500 tempat tidur yang tersedia di sejumlah tempat isolasi, baru beberapa persen yang terisi. Tercatat hingga Rabu, 42 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus.
"Harapan kami, tidak sampai meningkat tajam, sehingga berbagai upaya termasuk isolasi mandiri, kami sarankan untuk warga yang merasa bergejala COVID-19. Tetap menerapkan prokes ketat dan menghindari kerumunan, demi kesehatan diri, keluarga dan warga sekitar," katanya.
Baca juga: Holding BUMN Jasa Survei dukung percepatan vaksinasi anak di Kota Bogor
Baca juga: 102.000 anak di Majalengka telah divaksin COVID-19 dosis pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Rabu, mengatakan, untuk menekan angka penularan COVID-19 varian omciron, pihaknya melakukan berbagai cara termasuk terus menggencarkan vaksinasi bagi anak, umum dan lansia.
"Kita minta seluruh puskesmas dan tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan, untuk tetap memberikan pelayanan vaksinasi baik ke sekolah, dari pintu ke pintu atau warga yang datang ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.
Baca juga: Siswa, guru hingga staf sekolah terpapar COVID-19 di Cianjur
Upaya tersebut, untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga Kabupaten Cianjur, sehingga tidak mudah terpapar virus berbahaya termasuk varian omciron. Pihaknya menargetkan vaksinasi untuk 1,9 juta penerima umum di Cianjur, dapat tuntas hingga Maret, termasuk pemberian vaksin dosis kedua dan ketiga.
Sedangkan untuk antisipasi melonjaknya jumlah warga yang terpapar, pihaknya telah menginstruksikan dinas terkait, untuk menyiapkan tempat tidur isolasi di sejumlah rumah sakit dan vila khusus, meski berharap tidak kembali terjadi lonjakan yang tinggi.
Baca juga: Dinkes klaim vaksinasi anak di Cianjur mencapai 82 persen
"Kami meminta warga untuk membatasi kegiatan di luar rumah karena kasus COVID-19 kembali terjadi, meski belum dapat dipastikan apakah omicron atau bukan, namun tetap harus waspada, meski sudah mendapatkan vaksinasi komplit hingga dosis ketiga," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan saat ini, dari 500 tempat tidur yang tersedia di sejumlah tempat isolasi, baru beberapa persen yang terisi. Tercatat hingga Rabu, 42 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus.
"Harapan kami, tidak sampai meningkat tajam, sehingga berbagai upaya termasuk isolasi mandiri, kami sarankan untuk warga yang merasa bergejala COVID-19. Tetap menerapkan prokes ketat dan menghindari kerumunan, demi kesehatan diri, keluarga dan warga sekitar," katanya.
Baca juga: Holding BUMN Jasa Survei dukung percepatan vaksinasi anak di Kota Bogor
Baca juga: 102.000 anak di Majalengka telah divaksin COVID-19 dosis pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022