Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nashrudin Azis mengatakan sampai saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah itu masih dilaksanakan 100 persen, namun dengan ketentuan lebih ketat, agar kasus COVID-19 bisa tertangani dengan baik.
"Saat ini kita masih menerapkan PTM 100 persen di semua sekolah," kata Azis di Cirebon, Senin.
Baca juga: Kota Cirebon pastikan PTM 100 persen tetap digelar
Azis mengatakan penerapan PTM 100 persen yang masih dilaksanakan di Kota Cirebon, agar pendidikan kembali berjalan normal, akan tetapi dengan syarat lebih diperketat lagi protokol kesehatan, karena kasus COVID-19 mulai naik.
Untuk itu pihak meminta kerja sama semua pihak, baik itu siswa, guru, orang tua dan lainnya agar bisa menjaga serta menekan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan prokes yang ketat.
Karena ketika kasus tidak bisa dikendalikan, maka pemerintah bisa mengambil langkah untuk dilakukan penutupan kembali atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Mudah-mudahan kita bisa kendalikan kasus COVID-19, sehingga tidak lagi terjadi penutupan atau PJJ. Untuk itu kami meminta semua bisa bekerja sama dalam pencegahan penyebaran COVID-19," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Cirebon minta sekolah atur kedatangan dan kepulangan siswa
Azis mengatakan hingga saat ini pemerintah masih melakukan tindakan penutupan sementara atau penutupan lokal ketika ada siswa yang terpapar COVID-19.
Karena selagi masih belum mencapai di atas 5 persen kasus penyebaran di sekolah, maka pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka.
"Langkah kita, ketika ditemukan adanya kasus, maka dilakukan penutupan sementara untuk satu kelas, selagi belum mencapai 5 persen masih dilaksanakan PTM," katanya.
Pada Minggu (6/2) Kasus COVID-19 di Kota Cirebon bertambah 18 orang, sehingga sampai data terakhir itu kasus aktif mencapai sebanyak 107 orang.
Baca juga: Pemkot Cirebon tes COVID-19 siswa usai dua pekan PTM 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saat ini kita masih menerapkan PTM 100 persen di semua sekolah," kata Azis di Cirebon, Senin.
Baca juga: Kota Cirebon pastikan PTM 100 persen tetap digelar
Azis mengatakan penerapan PTM 100 persen yang masih dilaksanakan di Kota Cirebon, agar pendidikan kembali berjalan normal, akan tetapi dengan syarat lebih diperketat lagi protokol kesehatan, karena kasus COVID-19 mulai naik.
Untuk itu pihak meminta kerja sama semua pihak, baik itu siswa, guru, orang tua dan lainnya agar bisa menjaga serta menekan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan prokes yang ketat.
Karena ketika kasus tidak bisa dikendalikan, maka pemerintah bisa mengambil langkah untuk dilakukan penutupan kembali atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Mudah-mudahan kita bisa kendalikan kasus COVID-19, sehingga tidak lagi terjadi penutupan atau PJJ. Untuk itu kami meminta semua bisa bekerja sama dalam pencegahan penyebaran COVID-19," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Cirebon minta sekolah atur kedatangan dan kepulangan siswa
Azis mengatakan hingga saat ini pemerintah masih melakukan tindakan penutupan sementara atau penutupan lokal ketika ada siswa yang terpapar COVID-19.
Karena selagi masih belum mencapai di atas 5 persen kasus penyebaran di sekolah, maka pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka.
"Langkah kita, ketika ditemukan adanya kasus, maka dilakukan penutupan sementara untuk satu kelas, selagi belum mencapai 5 persen masih dilaksanakan PTM," katanya.
Pada Minggu (6/2) Kasus COVID-19 di Kota Cirebon bertambah 18 orang, sehingga sampai data terakhir itu kasus aktif mencapai sebanyak 107 orang.
Baca juga: Pemkot Cirebon tes COVID-19 siswa usai dua pekan PTM 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022