Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bandung memastikan terus mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di setiap sekolah guna mengantisipasi COVID-19 di lingkungan pendidikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan evaluasi itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri soal pelaksanaan PTM. Dengan adanya kenaikan kasus, ia pun meminta setiap sekolah memperketat lagi protokol kesehatannya.
"Kita laksanakan PTM ini terus dievaluasi, terutama melakukan pengetatan protokol kesehatan di masing-masing sekolah," kata Asep di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: Pengunjung Vihara di Kota Bandung ibadah bergiliran demi protokol kesehatan
Menurutnya peran Satgas COVID-19 di sekolah sangat penting untuk dapat meminimalkan penyebaran COVID-19 di kalangan siswa maupun guru. Selain itu, Satgas juga menurutnya wajib memantau para siswa bukan hanya di lingkungan sekolah.
"Wajib hukumnya sekolah membentuk satgas, mereka yang harus edukasi, melakukan sosialisasi, dan membubarkan siswa ketika pulang sekolah," kata dia.
Sejauh ini, menurutnya ada sebanyak 14 orang yang terkonfirmasi COVID-19 di lingkungan pendidikan berdasarkan hasil tes acak. Dia mengatakan 13 orang itu merupakan siswa dan satu orang guru.
Baca juga: 60 persen ASN Disdik Kabupaten Bandung bolos kerja jelang Imlek
Akibatnya, kata dia, dua sekolah harus ditutup sementara mengingat adanya 5 persen atau lebih murid yang terpapar COVID-19 di dua sekolah tersebut. Adapun dua sekolah itu, kata dia, ditutup selama 15 hari.
"Artinya dua sekolah itu kembali sekolah dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), sisanya hanya ruang belajarnya yang berhenti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan evaluasi itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri soal pelaksanaan PTM. Dengan adanya kenaikan kasus, ia pun meminta setiap sekolah memperketat lagi protokol kesehatannya.
"Kita laksanakan PTM ini terus dievaluasi, terutama melakukan pengetatan protokol kesehatan di masing-masing sekolah," kata Asep di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: Pengunjung Vihara di Kota Bandung ibadah bergiliran demi protokol kesehatan
Menurutnya peran Satgas COVID-19 di sekolah sangat penting untuk dapat meminimalkan penyebaran COVID-19 di kalangan siswa maupun guru. Selain itu, Satgas juga menurutnya wajib memantau para siswa bukan hanya di lingkungan sekolah.
"Wajib hukumnya sekolah membentuk satgas, mereka yang harus edukasi, melakukan sosialisasi, dan membubarkan siswa ketika pulang sekolah," kata dia.
Sejauh ini, menurutnya ada sebanyak 14 orang yang terkonfirmasi COVID-19 di lingkungan pendidikan berdasarkan hasil tes acak. Dia mengatakan 13 orang itu merupakan siswa dan satu orang guru.
Baca juga: 60 persen ASN Disdik Kabupaten Bandung bolos kerja jelang Imlek
Akibatnya, kata dia, dua sekolah harus ditutup sementara mengingat adanya 5 persen atau lebih murid yang terpapar COVID-19 di dua sekolah tersebut. Adapun dua sekolah itu, kata dia, ditutup selama 15 hari.
"Artinya dua sekolah itu kembali sekolah dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), sisanya hanya ruang belajarnya yang berhenti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022