Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk mewaspadai penyebaran Omicron, varian baru COVID-19, dengan mempercepat vaksinasi dan memperketat protokol kesehatan.
"Tentunya kita harus lebih waspada tetap patuhi protokol kesehatan karena Omicron ini lima kali lebih cepat penularannya," kata Sigit, dalam keterangan tertulis meninjau pelaksanaan percepatan vaksinasi serentak se-Indonesia di Polda Gorontalo, Kamis.
Baca juga: Kemenhub tanggapi penemuan kasus pertama Omicron di Indonesia
Sigit mengatakan masuknya Omicron ke Indonesia sudah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk itu, upaya-upaya pencegahan agar varian baru COVID-19 tersebut tidak semakin menyebar, salah satunya dengan mempercepat vaksinasi agar kekebalan komunal masyarakat terbentuk.
Jenderal bintang empat itu mengkritisi cakupan vaksinasi yang belum merata di sejumlah daerah, ada yang sudah mencapai 90 sampai 100 persen, tapi ada juga daerah yang cakupan vaksinasi COVID-19 belum mencapai 70 persen, sehingga diperlukan akselerasi.
"Akselerasi vaksinasi harus dilakukan terutama daerah yang vaksinasinya masih di bawah. Ini menjadi tugas kita semua mencapai dan mengejar ketertinggalan ini dan mempertahankan pencapaian yang sudah didapat," ucap Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Polri untuk mengejar target cakupan vaksinasi 70 persen hingga akhir Desember 2021.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta pemda waspada Omicron
Untuk mewujudkan hal itu, kata Sigit, diperlukan strategi, serta kolaborasi semua pihak terkait, Polri-TNI, pemerintah daerah, relawan dan elemen masyarakat.
Sigit juga mengapresiasi keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 Indonesia, berkat kerja keras semua pihak. Keberhasilan tersebut dilihat dari "positivity rate" dan keterisian tempat tidur rumah sakit masih di angka normal.
Ia pun meminta capaian-capaian tersebut dipertahankan, karena memberikan harapan bagi masyarakat dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sigit mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah mulai membaik pertumbuhan ekonominya, berada di angka 3,5 sampai 4,5 pada kuartal 3. Sebelumnya di angka 7 dan diharapkan pada kuartal 4 ini masuk diantara 4,5 sampai 5,5.
"Ini bisa dilakukan jika laju COVID-19 betul-betul bisa kita jaga seperti angka sekarang," tutur Sigit.
Baca juga: Kasus Omricon pertama Indonesia muncul di fasilitas karantina, sebut Menkes
Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengingatkan momen Natal dan tahun baru, dan menekankan kepada masyarakat harus tetap mematuhi prokes agar tidak terjadinya lonjakan pertumbuhan COVID-19.
"Kita jaga bersama dan ini pertaruhan kita," kata Sigit.
Menurut Sigit, kepatuhan masyarakat mentaati prokes, dan kemampuan Indonesia mengendalikan pandemi COVID-19 menjadi pertaruhan bagi Indonesia yang menyelenggarakan agenda Presidensi G20 di 2022 mendatang.
"Bagaimana kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menarik investasi dan salah satunya itu bisa terjadi manakala kita betul-betul bisa kendalikan laju COVID-19," ujar Sigit.
Dalam kunjungan kerjanya ke Gorontalo, Sigit juga memantau melalui sambungan virtual pelaksanaan vaksinasi serentak di wilayah Indonesia lainnya, seperti wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Melalui telekonferensi tersebut, Sigit meminta kapolda, kapolres dan forkopimda untuk merealisasikan target 70 persen cakupan vaksinasi nasional dengan sisa waktu dua pekan.
"Jadi apa yang sudah menjadi target Pak Presiden yaitu pencapaian 70 persen tolong betul-betul di-push. Bagaimana rekan-rekan melakukan strategi-strategi lapangan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing," kata Sigit mengakhiri arahannya.
Baca juga: Kemenkes deteksi 5 kasus probable Omicron di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tentunya kita harus lebih waspada tetap patuhi protokol kesehatan karena Omicron ini lima kali lebih cepat penularannya," kata Sigit, dalam keterangan tertulis meninjau pelaksanaan percepatan vaksinasi serentak se-Indonesia di Polda Gorontalo, Kamis.
Baca juga: Kemenhub tanggapi penemuan kasus pertama Omicron di Indonesia
Sigit mengatakan masuknya Omicron ke Indonesia sudah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk itu, upaya-upaya pencegahan agar varian baru COVID-19 tersebut tidak semakin menyebar, salah satunya dengan mempercepat vaksinasi agar kekebalan komunal masyarakat terbentuk.
Jenderal bintang empat itu mengkritisi cakupan vaksinasi yang belum merata di sejumlah daerah, ada yang sudah mencapai 90 sampai 100 persen, tapi ada juga daerah yang cakupan vaksinasi COVID-19 belum mencapai 70 persen, sehingga diperlukan akselerasi.
"Akselerasi vaksinasi harus dilakukan terutama daerah yang vaksinasinya masih di bawah. Ini menjadi tugas kita semua mencapai dan mengejar ketertinggalan ini dan mempertahankan pencapaian yang sudah didapat," ucap Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Polri untuk mengejar target cakupan vaksinasi 70 persen hingga akhir Desember 2021.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta pemda waspada Omicron
Untuk mewujudkan hal itu, kata Sigit, diperlukan strategi, serta kolaborasi semua pihak terkait, Polri-TNI, pemerintah daerah, relawan dan elemen masyarakat.
Sigit juga mengapresiasi keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 Indonesia, berkat kerja keras semua pihak. Keberhasilan tersebut dilihat dari "positivity rate" dan keterisian tempat tidur rumah sakit masih di angka normal.
Ia pun meminta capaian-capaian tersebut dipertahankan, karena memberikan harapan bagi masyarakat dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sigit mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah mulai membaik pertumbuhan ekonominya, berada di angka 3,5 sampai 4,5 pada kuartal 3. Sebelumnya di angka 7 dan diharapkan pada kuartal 4 ini masuk diantara 4,5 sampai 5,5.
"Ini bisa dilakukan jika laju COVID-19 betul-betul bisa kita jaga seperti angka sekarang," tutur Sigit.
Baca juga: Kasus Omricon pertama Indonesia muncul di fasilitas karantina, sebut Menkes
Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengingatkan momen Natal dan tahun baru, dan menekankan kepada masyarakat harus tetap mematuhi prokes agar tidak terjadinya lonjakan pertumbuhan COVID-19.
"Kita jaga bersama dan ini pertaruhan kita," kata Sigit.
Menurut Sigit, kepatuhan masyarakat mentaati prokes, dan kemampuan Indonesia mengendalikan pandemi COVID-19 menjadi pertaruhan bagi Indonesia yang menyelenggarakan agenda Presidensi G20 di 2022 mendatang.
"Bagaimana kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menarik investasi dan salah satunya itu bisa terjadi manakala kita betul-betul bisa kendalikan laju COVID-19," ujar Sigit.
Dalam kunjungan kerjanya ke Gorontalo, Sigit juga memantau melalui sambungan virtual pelaksanaan vaksinasi serentak di wilayah Indonesia lainnya, seperti wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Melalui telekonferensi tersebut, Sigit meminta kapolda, kapolres dan forkopimda untuk merealisasikan target 70 persen cakupan vaksinasi nasional dengan sisa waktu dua pekan.
"Jadi apa yang sudah menjadi target Pak Presiden yaitu pencapaian 70 persen tolong betul-betul di-push. Bagaimana rekan-rekan melakukan strategi-strategi lapangan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing," kata Sigit mengakhiri arahannya.
Baca juga: Kemenkes deteksi 5 kasus probable Omicron di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021