Kementerian Kesehatan RI mendeteksi lima kasus probable tertular varian baru COVID-19 Omicron di Tanah Air yang melibatkan pelaku perjalanan internasional warga negara Indonesia dan asing.
"Jadi belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilahnya S-gene target failure (SGTF), kita mendeteksi lima kasus yang probable Omicron," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Masyarakat diimbau sikapi Omicron dengan waspada dan taat prokes
Lima orang suspek itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.
"Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Balitbangkes dan sedang bergulir tes genom sekuensingnya," katanya.
Menurut Budi hasil penelitian genom sekuensing lima suspek tersebut akan dilaporkan hasilnya dalam waktu tiga hari ke depan untuk memastikan apakah positif tertular Omicron atau bukan.
Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. "Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun," katanya.
Selain itu Budi juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat cepat.
"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli," katanya.
Baca juga: Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet terkonfirmasi varian Omicron
Baca juga: Luhut imbau liburan di dalam negeri agar tak bawa Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jadi belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilahnya S-gene target failure (SGTF), kita mendeteksi lima kasus yang probable Omicron," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Masyarakat diimbau sikapi Omicron dengan waspada dan taat prokes
Lima orang suspek itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.
"Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Balitbangkes dan sedang bergulir tes genom sekuensingnya," katanya.
Menurut Budi hasil penelitian genom sekuensing lima suspek tersebut akan dilaporkan hasilnya dalam waktu tiga hari ke depan untuk memastikan apakah positif tertular Omicron atau bukan.
Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. "Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun," katanya.
Selain itu Budi juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat cepat.
"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli," katanya.
Baca juga: Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet terkonfirmasi varian Omicron
Baca juga: Luhut imbau liburan di dalam negeri agar tak bawa Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021