Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan ingin membuat lumbung sosial yang berfungsi menyiapkan dan memudahkan penyaluran bantuan kepada warga terdampak bencana alam di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kita akan membuat semacam lumbung, kami menyebutnya lumbung sosial, di sana ada peralatan dapur dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan," kata Risma saat kunjungan kerjanya meninjau langsung daerah terdampak banjir bandang di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Senin malam.

Ia menuturkan lumbung sosial sudah diterapkan di daerah lain yang dilanda bencana alam dan hasilnya efektif dalam membantu warga terdampak bencana.

Baca juga: Risma salurkan bantuan langsung ke korban banjir di Garut

Menurut dia daerah Garut perlu membuat lumbung sosial yang akan memberikan kemudahan dalam menyalurkan bantuan di tengah kekhawatiran terjadi bencana saat musim hujan.

"Itu (lumbung sosial) sangat bisa langsung digunakan, kita enggak perlu ngirim dari luar karena kalau ngirim dari luar risikonya terlalu tinggi," katanya.

Terkait kapan Garut bisa membuat lumbung sosial, kata Risma, tergantung kesiapan pemerintah daerah yang mengetahui kondisi daerahnya sendiri.

"Nanti tergantung kecepatan di sini, karena sebenarnya kita tidak sulit," kata mantan Wali Kota Surabaya itu.

Ia mengungkapkan lumbung sosial akan sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam, terlebih menghadapi musim hujan yang puncaknya hingga Maret 2022.

Kementerian Sosial, lanjut dia, akan sepenuhnya menanggung segala kebutuhan di lumbung sosial itu, jika barang yang dibutuhkan habis maka akan segera disediakan kembali.

"Saya sampaikan nanti di kita akan bantu untuk mengisi lumbung sosial dengan peralatannya," kata Risma.

Baca juga: Mensos minta anak yatim dan disabilitas di Indramayu terus sekolah

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan usulan dibangun lumbung sosial karena khawatir terjadi lagi bencana alam pada musim hujan yang puncaknya hingga Maret 2022.

Ia menjelaskan lumbung sosial itu akan disediakan oleh Kementerian Sosial, yang tidak hanya makanan dan minuman, melainkan kebutuhan lainnya seperti peralatan rumah tangga termasuk selimut dan kebutuhan lainnya.

"Nanti isinya dari Kemensos langsung," katanya.

Bencana banjir bandang terjadi, Sabtu (27/11) sore, menyebabkan kerusakan rumah, serta warga harus mengungsi sebanyak 60 jiwa di Kecamatan Sukawening, dan 175 jiwa di Kecamatan Karangtengah.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021