Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan perluasan peluang pasar ekspor dan pengembangan industri halal dengan keikutsertaan di ajang Dubai Expo 2021.
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil, di Bandung, Rabu mengatakan produk unggulan Jawa Barat akan dihadirkan di Paviliun Indonesia yang menempati lahan seluas 1.860 m2 dan luas bangunan sekitar 3.000 meter persegi.
Menurut dia, peluang produk dagang dan investasi Jabar untuk menggaet para investor sangat terbuka lebar dalam paviliun terdiri dari tiga lantai dan terletak di zona Opportunity District dengan konsep Indonesia Emas 2045.
"Produk-produk dan tawaran investasi dari Jawa Barat akan dihadirkan di Paviliun Indonesia, selain dari Pemprov Jabar, Dekranasda Jabar, ada juga partisipasi dari beberapa kabupaten/kota di Dubai Expo," kata dia.
Ia mengatakan produk-produk unggulan yang dihadirkan Jawa Barat dalam ajang tersebut mulai dari fesyen, kriya, produk agribisnis seperti teh dan kopi, hingga pariwisata dan kebudayaan.
Selain itu, terdapat juga produk-produk kecantikan dan kesehatan, fesyen daur ulang, makanan kemasan dan produk halal, yang hadir di Rolling Exibithion Paviliun Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menambahkan Dubai Expo 2021 ialah ajang yang tepat untuk mempromosikan dan membidik peluang ekspor ke Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan data yang ada periode Januari-Juli 2021, ekspor Jawa Barat ke UEA menunjukkan kenaikan yang signifikan atau tumbuh 40,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Artinya kondisi perdagangan Jawa Barat ke Uni Emirat Arab pulih selama masa pandemi COVID-19 ini," kata Arifin.
Arifin juga mencatat kinerja ekspor non migas dari Jawa Barat pada Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37,54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
Ia mengatakan Jawa Barat juga dapat menjadi provinsi yang progresif dalam perkembangan industri halal, mengingat jumlah industri kecil menengah (IKM) yang sudah mengantongi sertifikasi halal mencapai kisaran 6.000 lebih IKM pada 2019.
Provinsi Jawa Barat, lanjut dia, juga telah memiliki beberapa lembaga pelatihan yang telah terakreditasi sebagai penyelenggara pelatihan penyelia halal.
Di sisi lain, peluang investor dari UEA untuk masuk ke Jawa Barat juga terbuka karena Pemerintah Pusat sudah menetapkan pengembangan kawasan industri halal di Jawa Barat.
"Jadi prospek industri halal di Jawa Barat sangat tinggi, karena itu tepat jika ditawarkan di Dubai Expo," kata Arifin.
Dubai Expo merupakan ajang pameran dagang dan investasi yang berlangsung dari Oktober 2021-Maret 2022 di Dubai, UEA.
Baca juga: Surveyor Indonesia dan MUI bekerja sama wujudkan komitmen industri halal
Baca juga: SBM ITB bantu pemerintah kembangkan UMKM industri halal
Baca juga: Menperin: Kawasan Industri Cikande akan jadi klaster industri halal RI terbesar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil, di Bandung, Rabu mengatakan produk unggulan Jawa Barat akan dihadirkan di Paviliun Indonesia yang menempati lahan seluas 1.860 m2 dan luas bangunan sekitar 3.000 meter persegi.
Menurut dia, peluang produk dagang dan investasi Jabar untuk menggaet para investor sangat terbuka lebar dalam paviliun terdiri dari tiga lantai dan terletak di zona Opportunity District dengan konsep Indonesia Emas 2045.
"Produk-produk dan tawaran investasi dari Jawa Barat akan dihadirkan di Paviliun Indonesia, selain dari Pemprov Jabar, Dekranasda Jabar, ada juga partisipasi dari beberapa kabupaten/kota di Dubai Expo," kata dia.
Ia mengatakan produk-produk unggulan yang dihadirkan Jawa Barat dalam ajang tersebut mulai dari fesyen, kriya, produk agribisnis seperti teh dan kopi, hingga pariwisata dan kebudayaan.
Selain itu, terdapat juga produk-produk kecantikan dan kesehatan, fesyen daur ulang, makanan kemasan dan produk halal, yang hadir di Rolling Exibithion Paviliun Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menambahkan Dubai Expo 2021 ialah ajang yang tepat untuk mempromosikan dan membidik peluang ekspor ke Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan data yang ada periode Januari-Juli 2021, ekspor Jawa Barat ke UEA menunjukkan kenaikan yang signifikan atau tumbuh 40,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Artinya kondisi perdagangan Jawa Barat ke Uni Emirat Arab pulih selama masa pandemi COVID-19 ini," kata Arifin.
Arifin juga mencatat kinerja ekspor non migas dari Jawa Barat pada Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37,54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
Ia mengatakan Jawa Barat juga dapat menjadi provinsi yang progresif dalam perkembangan industri halal, mengingat jumlah industri kecil menengah (IKM) yang sudah mengantongi sertifikasi halal mencapai kisaran 6.000 lebih IKM pada 2019.
Provinsi Jawa Barat, lanjut dia, juga telah memiliki beberapa lembaga pelatihan yang telah terakreditasi sebagai penyelenggara pelatihan penyelia halal.
Di sisi lain, peluang investor dari UEA untuk masuk ke Jawa Barat juga terbuka karena Pemerintah Pusat sudah menetapkan pengembangan kawasan industri halal di Jawa Barat.
"Jadi prospek industri halal di Jawa Barat sangat tinggi, karena itu tepat jika ditawarkan di Dubai Expo," kata Arifin.
Dubai Expo merupakan ajang pameran dagang dan investasi yang berlangsung dari Oktober 2021-Maret 2022 di Dubai, UEA.
Baca juga: Surveyor Indonesia dan MUI bekerja sama wujudkan komitmen industri halal
Baca juga: SBM ITB bantu pemerintah kembangkan UMKM industri halal
Baca juga: Menperin: Kawasan Industri Cikande akan jadi klaster industri halal RI terbesar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021