Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah menyusul adanya kasus baru COVID-19 di sekolah.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan pemberhentian sementara itu merupakan konsekuensi regulasi apabila ada 5 persen orang di sekolah, baik siswa dan guru yang terkonfirmasi COVID-19.
"Tidak mengenal sekolah favorit atau apapun itu, COVID-19 tidak mengenal itu. Begitu ada kasus dan melebihi persentase sudah berhenti aja dulu, kembali pada PJJ," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Namun, sejauh ini Ema belum membeberkan sekolah mana saja yang diberhentikan sementara, serta jumlah sekolahnya.
Menurutnya apabila sudah kembali normal, sekolah itu bisa melanjutkan PTM kembali. "Tapi, kalau di bawah itu kan masih ada yang bisa berjalan, kasus hanya di lokasi itu saja. Kita pakai aja pedoman itu," katanya.
Selain dari urusan pendidikan, Ema mengaku pihaknya langsung melakukan upaya pelacakan usai adanya sejumlah orang (warga sekolah) dinyatakan positif.
Pelacakan itu bisa dilakukan kepada keluarga, kelompok belajarnya, dan sejumlah orang yang kemungkinan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi itu.
"Nanti harus terpetakan bagi siswa yang tinggal di Kota Bandung atau siswa yang tinggal di luar Kota Bandung. Yang utama bagi kita penanganan ini sudah terstandarisasi," kata dia.
Saat ini kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung sebanyak 72 orang. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya yang rata-rata per hari mencapai 90-100 kasus aktif.
Baca juga: 14 siswa dan guru positif COVID-19 selama PTM, kata Dinkes Bandung
Baca juga: Pemkot Bandung pastikan PTM aman dengan tes antigen acak
Baca juga: 330 sekolah di Kota Bandung mulai laksanakan PTM terbatas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan pemberhentian sementara itu merupakan konsekuensi regulasi apabila ada 5 persen orang di sekolah, baik siswa dan guru yang terkonfirmasi COVID-19.
"Tidak mengenal sekolah favorit atau apapun itu, COVID-19 tidak mengenal itu. Begitu ada kasus dan melebihi persentase sudah berhenti aja dulu, kembali pada PJJ," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Namun, sejauh ini Ema belum membeberkan sekolah mana saja yang diberhentikan sementara, serta jumlah sekolahnya.
Menurutnya apabila sudah kembali normal, sekolah itu bisa melanjutkan PTM kembali. "Tapi, kalau di bawah itu kan masih ada yang bisa berjalan, kasus hanya di lokasi itu saja. Kita pakai aja pedoman itu," katanya.
Selain dari urusan pendidikan, Ema mengaku pihaknya langsung melakukan upaya pelacakan usai adanya sejumlah orang (warga sekolah) dinyatakan positif.
Pelacakan itu bisa dilakukan kepada keluarga, kelompok belajarnya, dan sejumlah orang yang kemungkinan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi itu.
"Nanti harus terpetakan bagi siswa yang tinggal di Kota Bandung atau siswa yang tinggal di luar Kota Bandung. Yang utama bagi kita penanganan ini sudah terstandarisasi," kata dia.
Saat ini kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung sebanyak 72 orang. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya yang rata-rata per hari mencapai 90-100 kasus aktif.
Baca juga: 14 siswa dan guru positif COVID-19 selama PTM, kata Dinkes Bandung
Baca juga: Pemkot Bandung pastikan PTM aman dengan tes antigen acak
Baca juga: 330 sekolah di Kota Bandung mulai laksanakan PTM terbatas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021