Empat Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) Udang Vaname di Muara Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai membudidayakan Udang Vaname.

Peresmian ditandai dengan penebaran benur udang vaname sebanyak 300.000 ekor di dua kolam dengan luasan total 3.200 meter persegi atau padat tebar 90 ekor/meter persegi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, Selasa.

Selain itu, dilakukan juga penyerahan 140.000 ekor benur udang windu dan nener bandeng kepada KUD Mina Karya Bakti.

Pak Uu, sapaan Wagub Jabar menuturkan, potensi sektor perikanan sangat besar dan jika dikelola dengan baik oleh generasi milenial, sektor perikanan bisa menjadi lokomotif ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, generasi milenial dapat menghadirkan inovasi.

"Oleh karena itu, saat ini Pak Gubernur memanfaatkan Sumber Daya Alam  perikanan dipadukan dengan SDM-SDM milienial yang sudah dididik dan diberikan ilmu pengetahuan tentang perikanan," kata Pak Uu.

Pak Uu berharap PIM Udang Vaname dapat menyerap ilmu dan pengetahuan terkait budi daya.

Tujuannya agar PIM Udang Vaname dapat melakukan budi daya secara mandiri, berinovasi, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta hasil panen.

Selain itu, ada beberapa pesan yang Pak Uu sampaikan kepada PIM Udang Vaname. Pertama, harus luruskan niat. Jika mempunyai niat yang kuat, maka tidak akan mudah menyerah.

"Kedua, disamping niat kuat sebagai anak muda, harus memiliki cita-cita," ujarnya.

Pesan ketiga yakni pengelola milineal Udang Vaname diharapkan memiliki kemauan untuk melangkah dan bergerak. Keempat, harus memiliki keberanian dalam bersikap.

"Kalau kita sebagai anak muda tidak berani bersikap, bukan anak muda. Yakinkan setiap kesempatan dan sebuah keputusan ada hikmahnya," katanya.

Dalam acara itu, dilakukan sejumlah penandatanganan kerja sama mengenai kegiatan budi daya udang vaname.

Di antaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar dengan pemilik tambak sekaligus pembeli hasil udang vaname PIM Boby Haerul Anwar, dan Boby dengan empat PIM Udang Vaname.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Hermansyah mengatakan, PIM Udang Vaname memiliki pola yang berbeda.

Jika sebelumnya Petani Milenial memiliki avalis dan pembiayaan dari perbankan, saat ini pembiayaan langsung diberikan pemilik tambak, Boby Haerul Anwar.

Hermansyah berharap PIM mampu belajar dan memahami ilmu yang diberikan dalam membudidayakan udang vaname.

"Karena yang terpenting bagaimana transfer knowledge. Jadi Pak Haerul dan tim yang ada di sini termasuk rekan-rekan kami yang ada di UPT sewaktu-waktu akan memberikan pendampingan," ujarnya.

Menurut Hermansyah, budi daya udang vaname membutuhkan persiapan yang lebih matang.

Selain karena modal yang dibutuhkan sangat besar, risiko budi daya udang vaname tergolong tinggi. Kolaborasi dengan pelaku budi daya udang vaname yang berpengalaman sangat dibutuhkan.

"Usaha budi daya udang vaname itu memang sangat menguntungkan. Keuntungannya bisa dua kali lipat dari biaya operasional. Artinya, keuntungannya bisa 100 persen. Akan tetapi, modal investasinya juga tidak kecil," katanya.

"Karena modalnya besar, risikonya juga besar, oleh karena itu kebanyakan pelaku usaha di budi daya udang ini memiliki jam terbang yang tinggi dan pengalaman yang tidak sebentar," kata dia.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat dorong Unpad siapkan peternak milenial

Baca juga: Mentan Yasin Limpo harapkan petani milenial jadi tumpuan pembangunan

Baca juga: Wagub Jabar berharap pemuda tertarik dan mengerti soal pertanian

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021