Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, masih menerapkan status siaga gelombang tinggi di pantai selatan Cianjur, sehingga wisatawan dan warga sekitar diminta untuk tidak mendekati pantai.
Plt Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan saat dihubungi Rabu, mengatakan hingga saat ini, gelombang tinggi masih terjadi di sepanjang pantai selatan Cianjur, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan dan wisatawan.
"Selain masih status siaga gelombang tinggi, kami menempatkan puluhan relawan tangguh bencana di sepanjang pantai yang masuk ke tiga kecamatan, Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta," katanya.
Ia menjelaskan, tingginya gelombang menyebabkan abrasi yang dapat mengancam keselamatan pemilik warung pinggir pantai dan puluhan rumah yang dekat dengan pantai. Tercatat sebulan terakhir belasan warung milik warga sekitar rusak akibat abrasi.
Tidak hanya abrasi, puluhan perahu milik nelayan di Pantai Jayanti, rusak akibat dihantam gelombang dan delapan diantaranya hancur tenggelam. Ketinggian gelombang setiap harinya bisa mencapai 15 meter.
"Sejak jauh hari, kami sudah mengimbau nelayan dan warga sekitar serta wisatawan yang sudah dapat berkunjung ke berbagai obyek wisata, termasuk pantai selatan, untuk tidak mendekati pantai karena gelombang tinggi masih terjadi," katanya.
Sementara pengelola tempat wisata pantai di selatan Cianjur, yang sudah kembali diizinkan buka, selain meminta wisatawan menerapkan prokes ketat, juga diimbau untuk tidak berenang dan bermain air di pantai.
"Sejak buka kembali, angka kunjungan kembali terlihat, meski belum terlalu tinggi. Namun wisatawan wajib mematuhi aturan prokes ketat dan tidak bermain terlalu ketenggah apalagi sampai berenang karena gelombang masih tinggi," kata Rusmana pengelola Pantai Jayanti.
Baca juga: BPBD Cianjur perpanjang status waspada gelombang di pesisir selatan
Baca juga: BPBD Cianjur imbau warga pesisir jaga diri dari gelombang tinggi
Baca juga: Gelombang tinggi rusak puluhan perahu nelayan di Pantai Jayanti Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Plt Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan saat dihubungi Rabu, mengatakan hingga saat ini, gelombang tinggi masih terjadi di sepanjang pantai selatan Cianjur, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan dan wisatawan.
"Selain masih status siaga gelombang tinggi, kami menempatkan puluhan relawan tangguh bencana di sepanjang pantai yang masuk ke tiga kecamatan, Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta," katanya.
Ia menjelaskan, tingginya gelombang menyebabkan abrasi yang dapat mengancam keselamatan pemilik warung pinggir pantai dan puluhan rumah yang dekat dengan pantai. Tercatat sebulan terakhir belasan warung milik warga sekitar rusak akibat abrasi.
Tidak hanya abrasi, puluhan perahu milik nelayan di Pantai Jayanti, rusak akibat dihantam gelombang dan delapan diantaranya hancur tenggelam. Ketinggian gelombang setiap harinya bisa mencapai 15 meter.
"Sejak jauh hari, kami sudah mengimbau nelayan dan warga sekitar serta wisatawan yang sudah dapat berkunjung ke berbagai obyek wisata, termasuk pantai selatan, untuk tidak mendekati pantai karena gelombang tinggi masih terjadi," katanya.
Sementara pengelola tempat wisata pantai di selatan Cianjur, yang sudah kembali diizinkan buka, selain meminta wisatawan menerapkan prokes ketat, juga diimbau untuk tidak berenang dan bermain air di pantai.
"Sejak buka kembali, angka kunjungan kembali terlihat, meski belum terlalu tinggi. Namun wisatawan wajib mematuhi aturan prokes ketat dan tidak bermain terlalu ketenggah apalagi sampai berenang karena gelombang masih tinggi," kata Rusmana pengelola Pantai Jayanti.
Baca juga: BPBD Cianjur perpanjang status waspada gelombang di pesisir selatan
Baca juga: BPBD Cianjur imbau warga pesisir jaga diri dari gelombang tinggi
Baca juga: Gelombang tinggi rusak puluhan perahu nelayan di Pantai Jayanti Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021