BPBD Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di pesisir selatan Cianjur, tidak mendekati pantai karena diperkirakan hingga dua pekan ke depan gelombang masih tinggi, sehingga dapat mengancam keselamatan warga termasuk wisatawan.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Jumat, mengatakan kondisi cuaca dan gelombang di pesisir pantai selatan, hingga saat ini, masih ekstrem dan sempat menelan korban jiwa seorang santri yang masih dalam pencarian tim gabungan. Bahkan abrasi yang disebabkan gelombang tinggi terus meluas, hingga merusak puluhan warung pinggir pantai.

"Kami mengimbau warga terutama wisatawan agar tidak beraktifitas di pinggir pantai karena perkiraan BMKG cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga dua pekan ke depan. Bagi mereka yang memaksakan diri melaut, kami imbau waspada dan ekstra hati-hati, " katanya.

Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, tutur dia, pihaknya menyiagakan ratusan Relawan Tangguh Bencana di 80 desa di tiga kecamatan di sepanjang pesisir pantai selatan Cianjur. Sedangkan imbauan tertulis telah disebar untuk masing-masing desa melalui kecamatan.

Sementara memasuki hari kedua pencarian santri yang hilang terbawa ombak di Pantai Cieurih, Kecamatan Sindangbarang, belum membuahkan hasil, Tim SAR gabungan masih berupaya maksimal dengan melakukan penyisiran tengah laut dan pinggir pantai. Tim dibantu nelayan dan warga sekitar agar cepat menemukan tubuh korban.

Ketua Tim SAR Bandung, Syahrir, mengatakan sesuai dengan prosedur dan protokol pencarian korban tenggelam, akan dimaksimalkan hingga tujuh hari kedepan. Hingga hari kedua, pihaknya belum menemukan keberadaan korban yang diduga terbawa arus bawah.

"Kita upaya pada hari ketiga jasad korban sudah ditemukan. Saat ini pencarian juga dibantu nelayan dan warga sekitar pesisir pantai, " katanya.

Baca juga: Bupati Cianjur bantu promosi produk UMKM

Baca juga: Pemilik bongkar warung di pinggir pantai hindari gelombang tinggi
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021