Bandung, 15/3 (ANTARA) - Indonesia tidak perlu takut dan khawatir untuk membangun reaktor nuklir (untuk penerapan pembangunan PLTN) terkait pasca leadakan reaktor nuklir di Jepang, karena ada beberapa wilayah di Indonesia yang aman dari potensi gempa seperti Kalimantan, Bangka Belitung dan Pulau Jawa bagian utara.

"Terkait ledakan reaktor nuklir di Jepang yang diakibatkan oleh gempa, saya kira secara hampir semua wilayah di Jepang itu rawan gempa," kata Dosen Teknik Geodesi dr Irwan Meilono, di Bandung, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan peta potensi gempa yang dibuat oleh tim 9, beberapa wilayah yang aman dari potensi gempa ditandai oleh warna biru dan wilayah rawan gempa ditanda warna merah.

"Kalau di Jepang itu hampir semua wilayahnya berwarna merah atau semuanya berpotensi terkena gempa," kata Irwan.

Sementara itu, Pakar Nuklir ITB Prof Dr Zaki Su'ud, menjelaskan, hampir semua reaktor nuklir di Jepang dirancang bisa menahan goncangan gempa sampai 8,5 skala richter.

"Meledaknya reaktor nuklir di Jepang kemarin di luar dugaan, karena saat membangun reaktor nuklir mereka merancangnya tahan goncangan gempa hingga 8,5 skala richter, tapi gempa yang terjadi kemarin mencapai 9 skala richter," ujar Zaki Su'ud.

Ia memperkirakan pemerintah Indonesia paling cepat bisa membangun reaktor nuklir pada tahun 2018 atau 2020.

"Memang secara ahli negara kita sudah banyak memiliki ahli nuklir yang bekerja di pabrik nuklir. Jadi Indonesia paling cepat membangun reaktor nuklir antara tahun 2012 atau 2020," katanya.

Menurutnya, ada beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki potensi nuklir cukup banyak diantaranya Kalimantan, Bangka Belitung, dan Irian.

Pihaknya menambahkan, terkait ledakan reaktor nuklir di Jepang akibat guncangan gempa, pemerintah Jepang mengalami beberapa permasalahan di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Beberapa problem di PLTN Jepang ialah gempa besar merusak sistem pendingin utama, operator mengeluarkan sebagian gas dari teras untuk mengurangi tekanan teras namun sebagian gas yang keluar adalah hidrogen yang ketika keluar dari teras terakumulasi dan ketika terjadi ledakan.

Sementara tantangan terbesar pasca ledakan reaktor nuklir di Jepang ialah mendinginkan reaktor dan menurunkan tekanan teras sampai batas aman.

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011