Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak PPKM Darurat, berupa paket sembako sebagai bentuk kepedulian pemerintah seiring perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021 meski angka penularan di Cianjur mulai menurun.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan meski angka penularan sempat tinggi selama satu pekan terakhir mencapai 1.000 orang per minggu, namun berbagai upaya selama PPKM darurat, dinilai cukup efektif membuat angka tersebut menurun.
"Tapi berdasarkan hasil secara nasional, dianggap belum maksimal, sehingga rencananya PPKM darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang belum tersentuh bantuan, sudah jelas terdampak, kita berikan bantuan sembako," katanya.
Ia menjelaskan warga yang menerima bantuan tersebut merupakan pedagang dan pengusaha kecil seperti tukang dagang dan penjahit yang tidak mendapat pesanan atau melayani pesanan selama PPKM Darurat, sehingga tidak mendapat penghasilan untuk membiayai keluarganya.
Bahkan pada hari yang sama, tambah dia, seiring diperpanjangnya PPKM Darurat, pihaknya juga mencairkan kembali Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk puluhan ribu warga berpenghasilan rendah yang terdampak setelah melalui pendataan yang dilakukan aparat desa dan RT setempat.
"Mereka yang mendapatkan bantuang tunai, merupakan warga berpenghasilan rendah dan tidak pernah mendapatkan batuan lain ari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Mereka mendapatkan bantuan uang tunai Rp200 ribu selama perpanjangan PPKM Darurat," katanya.
Sementara beberapa orang warga yang mendapat bantuan sembako warga Gang Mawar, Kelurahan Pamoyanan, Cianjur, mengatakan cukup terbantu dengan bantuan beras, minyak, mie instan dan telur yang diberikan pemerintah daerah, selama tidak berjualan atau mencari nafkah.
"Sebagian besar warga mencari nafkah dengan berjualan, mulai dari pakaian hingga makanan, namun selama PPKM darurat, selain dibatasi, pembeli juga jarang. Bantuan dari pemerintah sangat diharapkan, minimal membant ketersedian sembako seperti ini," kata Teli (64) ibu rumah tangga.
Baca juga: Polres Cianjur bagikan sembako untuk warga terdampak PPKM
Baca juga: Warga Cianjur diminta berani laporkan pemotongan bansos tunai
Baca juga: 28 ribu warga Cianjur dapat bantuan tunai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan meski angka penularan sempat tinggi selama satu pekan terakhir mencapai 1.000 orang per minggu, namun berbagai upaya selama PPKM darurat, dinilai cukup efektif membuat angka tersebut menurun.
"Tapi berdasarkan hasil secara nasional, dianggap belum maksimal, sehingga rencananya PPKM darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang belum tersentuh bantuan, sudah jelas terdampak, kita berikan bantuan sembako," katanya.
Ia menjelaskan warga yang menerima bantuan tersebut merupakan pedagang dan pengusaha kecil seperti tukang dagang dan penjahit yang tidak mendapat pesanan atau melayani pesanan selama PPKM Darurat, sehingga tidak mendapat penghasilan untuk membiayai keluarganya.
Bahkan pada hari yang sama, tambah dia, seiring diperpanjangnya PPKM Darurat, pihaknya juga mencairkan kembali Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk puluhan ribu warga berpenghasilan rendah yang terdampak setelah melalui pendataan yang dilakukan aparat desa dan RT setempat.
"Mereka yang mendapatkan bantuang tunai, merupakan warga berpenghasilan rendah dan tidak pernah mendapatkan batuan lain ari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Mereka mendapatkan bantuan uang tunai Rp200 ribu selama perpanjangan PPKM Darurat," katanya.
Sementara beberapa orang warga yang mendapat bantuan sembako warga Gang Mawar, Kelurahan Pamoyanan, Cianjur, mengatakan cukup terbantu dengan bantuan beras, minyak, mie instan dan telur yang diberikan pemerintah daerah, selama tidak berjualan atau mencari nafkah.
"Sebagian besar warga mencari nafkah dengan berjualan, mulai dari pakaian hingga makanan, namun selama PPKM darurat, selain dibatasi, pembeli juga jarang. Bantuan dari pemerintah sangat diharapkan, minimal membant ketersedian sembako seperti ini," kata Teli (64) ibu rumah tangga.
Baca juga: Polres Cianjur bagikan sembako untuk warga terdampak PPKM
Baca juga: Warga Cianjur diminta berani laporkan pemotongan bansos tunai
Baca juga: 28 ribu warga Cianjur dapat bantuan tunai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021