Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman  meminta pedagang hewan kurban tidak membuka penjualan langsung serta menawarkan berbagai jenis hewan kurban secara daring untuk menghindari penularan COVID-19 yang masih tinggi terjadi di Cianjur.

"Menjelang hari raya kurban, biasanya pedagang membuka lapak di pinggir jalan protokol, namun selama PPKM darurat, kita harap mereka berjualan secara online, sehingga tidak akan menyebabkan kerumunan, " kata Herman di Cianjur Selasa.

Ia mengharapkan, selama PPKM darurat, semua kalangan dapat menahan diri dan ikut membantu pemerintah dalam penanganan cepat COVID-19 agar kasus positif tidak kembali meningkat, karena penularan di beberapa kecamatan masih terjadi.

Untuk itu, pihaknya mengimbau pedagang hewan untuk tidak membuka lapak di pinggir jalan atau di pasar hewan karena rentan menyebabkan terjadinya kerumunan yang dapat menyebabkan penularan.

"Untuk hari raya kurban tahun ini, kami meminta pedagang menawarkan hewan kurban melalui online agar dapat menekan angka penularan. Harapan pemerintah juga sama, Cianjur kembali ke zona hijau dan bebas dari Corona, sehingga aktivitas kembali normal, " katanya.

Beberapa pedagang hewan kurban, menyatakan selama pandemi sudah menjalankan usahanya melalui online dan memanfaatkan media sosial, untuk menawarkan hewan kurban seperti sapi, kambing dan domba. Meski hasil penjualan ini tidak semaksimal berjualan di pinggir jalan.

"Untuk pesanan sudah ada sebelum PPKM darurat diberlakukan, kami sudah memanfaatkan media online yang ada, atau melalui pesan di Whatsapp. Namun penjualan masih minim," kata Herlan Suherlan, pedagang hewan kurban di Kecamatan Cibeber.

Baca juga: Selama PPKM 94 pelanggaran disidangkan PN Cianjur

Baca juga: Pemkab Cianjur diminta beri layanan pasien COVID-19 terpusat
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021