Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bekerjasama dengan PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Pupuk Indonesia Pangan guna memberikan pendampingan terhadap petani dalam mengelola pertanian dan juga memaksimalkan pupuk subsidi.
Kerjasama itu meliputi pendampingan dari hulu ke hilir secara menyeluruh terkait dengan program Sistem Bertani dengan Agrosolution (Sibedas) yang digagas Pemkab Bandung untuk membuat para petani menjadi lebih produktif.
"Melalui program Sibedas ini, diharapkan nanti, tidak ada lagi alasan petani tidak menerima pupuk subsidi," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Pasalnya, menurut Dadang para petani yang belum menerima pupuk bersubsidi karena masih ada yang belum mengurus Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).
Sehingga hal itu berdampak pada produktivitas dan semangat para petani. Apalagi, para petani pun berpotensi mengalami gagal panen akibat kekurangan pupuk berkualitas.
"Ada juga saat panen raya harga di bawah standar. Karena itu kami menyepakati kerja sama ini," kata Dadang.
Untuk itu, ia bakal meluncurkan 43 ribu kartu tani selain dana kartu tani dari APBN. Ia bakal membuat kartu tani kedua yang tujuannya memenuhi kekurangan para petani yang tidak mendapat subsidi kartu tani dari APBN.
"Tapi fungsinya tidak overlap. Kartu tani dari APBD ini tujuannya menutupi petani yang tidak tercover APBN," kata Dadang.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Pangan Budiono menjelaskan nantinya pendampingan kepada para petani itu juga meliputi aspek setelah panen dan pemasaran. Pihaknya sendiri, nanti bakal menjadi penjamin pembelian hasil tani.
"Tujuannya, supaya petani dimudahkan saat memasarkan hasil panen,” kata Budiono.
Di samping itu, Pupuk Kujang akan mengedukasi para peternak untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik. Sehingga kotoran sapi memiliki nilai ekonomis bagi para peternak.
“Kotoran sapi dari peternak rencananya akan kita serap sebagai bahan baku pupuk organik. Sehingga tidak lagi mencemari sungai, namun bisa bernilai tambah,” kata Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi.
Kemudian pihak Pupuk Kujang melalui program Kujang Citarum Harum, menurutnya bakal memberikan bantuan berupa Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan.
“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” ujar Maryadi.
Baca juga: Bupati Bandung: Banjir bandang akibat normalisasi sungai terhambat
Baca juga: PT Pupuk Kujang dampingi petani cabai Garut agar produktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kerjasama itu meliputi pendampingan dari hulu ke hilir secara menyeluruh terkait dengan program Sistem Bertani dengan Agrosolution (Sibedas) yang digagas Pemkab Bandung untuk membuat para petani menjadi lebih produktif.
"Melalui program Sibedas ini, diharapkan nanti, tidak ada lagi alasan petani tidak menerima pupuk subsidi," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Pasalnya, menurut Dadang para petani yang belum menerima pupuk bersubsidi karena masih ada yang belum mengurus Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).
Sehingga hal itu berdampak pada produktivitas dan semangat para petani. Apalagi, para petani pun berpotensi mengalami gagal panen akibat kekurangan pupuk berkualitas.
"Ada juga saat panen raya harga di bawah standar. Karena itu kami menyepakati kerja sama ini," kata Dadang.
Untuk itu, ia bakal meluncurkan 43 ribu kartu tani selain dana kartu tani dari APBN. Ia bakal membuat kartu tani kedua yang tujuannya memenuhi kekurangan para petani yang tidak mendapat subsidi kartu tani dari APBN.
"Tapi fungsinya tidak overlap. Kartu tani dari APBD ini tujuannya menutupi petani yang tidak tercover APBN," kata Dadang.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Pangan Budiono menjelaskan nantinya pendampingan kepada para petani itu juga meliputi aspek setelah panen dan pemasaran. Pihaknya sendiri, nanti bakal menjadi penjamin pembelian hasil tani.
"Tujuannya, supaya petani dimudahkan saat memasarkan hasil panen,” kata Budiono.
Di samping itu, Pupuk Kujang akan mengedukasi para peternak untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik. Sehingga kotoran sapi memiliki nilai ekonomis bagi para peternak.
“Kotoran sapi dari peternak rencananya akan kita serap sebagai bahan baku pupuk organik. Sehingga tidak lagi mencemari sungai, namun bisa bernilai tambah,” kata Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi.
Kemudian pihak Pupuk Kujang melalui program Kujang Citarum Harum, menurutnya bakal memberikan bantuan berupa Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan.
“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” ujar Maryadi.
Baca juga: Bupati Bandung: Banjir bandang akibat normalisasi sungai terhambat
Baca juga: PT Pupuk Kujang dampingi petani cabai Garut agar produktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021