Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di daerah Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
"Saya tegaskan tidak ada kelangkaan sekarang. Yang ada mungkin administrasinya terlalu lamban. Saya sudah katakan kalau ada yang bermain-main dengan pupuk, aku cabut izinnya," ujar Mentan seusai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin.
Mentan menjelaskan bahwa, saat ini, tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi. Baginya, masalah yang mungkin timbul adalah lambatnya proses administrasi.
Mentan juga mengancam akan mencabut izin bagi pihak-pihak yang bermain-main dengan distribusi pupuk.
Ia menuturkan bahwa pemerintah telah menambah anggaran pupuk bersubsidi dari Rp28 triliun menjadi Rp54 triliun. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton, dari sebelumnya 4,7 juta ton.
Untuk mencegah kecurangan dalam distribusi pupuk, Mentan meminta masyarakat untuk melaporkan oknum pengecer yang terlibat dalam penimbunan atau tindakan curang.
Ia mengingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pelanggaran semacam itu.
"Kalau ada yang main-main, aku cabut izinnya. Dan saya punya hak untuk cabut. Sudah banyak kami cabut. Jadi tidak ada istilah kelangkaan, itu hanya terkadang oknum yang mempermainkan saja. Pasti kami cabut izinnya," katanya.
Mentan menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Ia memastikan bahwa upaya pemerintah dalam distribusi pupuk bersubsidi akan terus dikawal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan pastikan tak ada kelangkaan pupuk subsidi di Karawang