PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Cikarang mencatat kenaikan penjualan listrik sebesar 6,61 persen hingga kuartal pertama tahun ini dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Manajer PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki mengatakan selama Januari-April 2021 penjualan listrik unitnya mencapai 2,27 Giga Watt hour (GWh) atau Kilowatt-jam.
"Kenaikan ini cukup signifikan dibanding kuartal pertama tahun lalu yang hanya sebesar 2,12 GWh," katanya di Cikarang, Jumat.
Syauki menyebut kenaikan penjualan listrik terbesar dialami kelompok tarif pelanggan traksi atau pelayanan untuk kereta yang mencapai 20,62 persen. Disusul pelanggan rumah tangga 10,41 persen, tarif layanan khusus 9,10 persen, bisnis 6,55 persen, serta pelanggan industri 5,67 persen.
"Sementara pelanggan tarif sosial dan pemerintah pertumbuhannya justru minus 9,88 persen dan minus 4,44 persen. Hal ini karena masih adanya penerapan WFH di kantor-kantor dan pembatasan kegiatan di tempat-tempat sosial," katanya.
Syauki mengakui pertumbuhan pelanggan di sektor industri kurang dari enam persen meski pemakaian listrik di sektor tersebut mulai naik. Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.
"Di UP3 Cikarang, pelanggan industri menduduki penjualan tertinggi dibanding pelanggan yang lain yaitu sebesar 1,51 GWh. Diikuti pelanggan rumah tangga sebesar 0,52 GWh, dan pelanggan bisnis 0,165 GWh," ucapnya.
Realisasi ini, kata dia, menunjukkan peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat baik di bidang industri, bisnis, maupun rumah tangga.
"Kami optimistis ini akan semakin baik terlebih ditambah makin banyaknya masyarakat yang telah divaksin," kata dia.
Sementara PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat juga mencatat kenaikan penjualan listrik selama Januari-April 2021 sebesar 5,6 persen.
"Peningkatan penjualan listrik hingga kuartal 1 menunjukkan pertumbuhan positif konsumsi listrik di Jawa Barat. Jumlah penjualan listrik selama empat bulan ini mencapai 17,5 TWh, tahun sebelumnya hanya 16,6 TWh," kata Manajer Komunikasi PLN UID Jawa Barat Iwan Ridwan.
Iwan mengimbau masyarakat untuk membayar tagihan listrik lebih awal agar kegiatan masyarakat berlangsung aman dan nyaman.
"Pembayaran tagihan listrik sudah mobile, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Lewat ATM, mobile banking, internet banking, e-commerce seperti tokopedia, shopee, bukalapak, dan lain-lain. Bahkan kini pelanggan dapat membayar melalui PLN Mobile tanpa biaya admin," katanya.
PLN juga terus berkomitmen untuk tetap menjaga kehandalan pasokan listrik selama masa pandemi COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja.
Baca juga: PT PLN Cikarang perpanjang program stimulus listrik
Baca juga: PLN Cikarang perpanjang diskon Super Merdeka hingga penghujung tahun
Baca juga: PLN Cikarang jadikan BUMN Award motivasi layanan maksimal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Manajer PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki mengatakan selama Januari-April 2021 penjualan listrik unitnya mencapai 2,27 Giga Watt hour (GWh) atau Kilowatt-jam.
"Kenaikan ini cukup signifikan dibanding kuartal pertama tahun lalu yang hanya sebesar 2,12 GWh," katanya di Cikarang, Jumat.
Syauki menyebut kenaikan penjualan listrik terbesar dialami kelompok tarif pelanggan traksi atau pelayanan untuk kereta yang mencapai 20,62 persen. Disusul pelanggan rumah tangga 10,41 persen, tarif layanan khusus 9,10 persen, bisnis 6,55 persen, serta pelanggan industri 5,67 persen.
"Sementara pelanggan tarif sosial dan pemerintah pertumbuhannya justru minus 9,88 persen dan minus 4,44 persen. Hal ini karena masih adanya penerapan WFH di kantor-kantor dan pembatasan kegiatan di tempat-tempat sosial," katanya.
Syauki mengakui pertumbuhan pelanggan di sektor industri kurang dari enam persen meski pemakaian listrik di sektor tersebut mulai naik. Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.
"Di UP3 Cikarang, pelanggan industri menduduki penjualan tertinggi dibanding pelanggan yang lain yaitu sebesar 1,51 GWh. Diikuti pelanggan rumah tangga sebesar 0,52 GWh, dan pelanggan bisnis 0,165 GWh," ucapnya.
Realisasi ini, kata dia, menunjukkan peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat baik di bidang industri, bisnis, maupun rumah tangga.
"Kami optimistis ini akan semakin baik terlebih ditambah makin banyaknya masyarakat yang telah divaksin," kata dia.
Sementara PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat juga mencatat kenaikan penjualan listrik selama Januari-April 2021 sebesar 5,6 persen.
"Peningkatan penjualan listrik hingga kuartal 1 menunjukkan pertumbuhan positif konsumsi listrik di Jawa Barat. Jumlah penjualan listrik selama empat bulan ini mencapai 17,5 TWh, tahun sebelumnya hanya 16,6 TWh," kata Manajer Komunikasi PLN UID Jawa Barat Iwan Ridwan.
Iwan mengimbau masyarakat untuk membayar tagihan listrik lebih awal agar kegiatan masyarakat berlangsung aman dan nyaman.
"Pembayaran tagihan listrik sudah mobile, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Lewat ATM, mobile banking, internet banking, e-commerce seperti tokopedia, shopee, bukalapak, dan lain-lain. Bahkan kini pelanggan dapat membayar melalui PLN Mobile tanpa biaya admin," katanya.
PLN juga terus berkomitmen untuk tetap menjaga kehandalan pasokan listrik selama masa pandemi COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja.
Baca juga: PT PLN Cikarang perpanjang program stimulus listrik
Baca juga: PLN Cikarang perpanjang diskon Super Merdeka hingga penghujung tahun
Baca juga: PLN Cikarang jadikan BUMN Award motivasi layanan maksimal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021