Pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Kota Depok hingga 8 Mei 2021 tercatat 24.640 orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita di Depok, Rabu mengatakan untuk vaksin dosis kedua 19.041 lansia sudah menerima vaksin.
"Terdapat penundaan 151 orang pada dosis pertama dan sembilan orang pada dosis kedua," jelasnya.
Novarita melanjutkan penundaan vaksinasi terjadi jika peserta vaksin mengalami gangguan kesehatan, sehingga tidak memungkinkan diberikan disuntik. Selanjutnya, vaksin akan kembali diberikan jika kondisi tubuh peserta sudah memungkinkan menerima vaksin COVID-19.
Menurut Novarita, untuk sasaran vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Kota Depok sebanyak 142.746 orang. Untuk cakupan vaksinasi lansia per 8 Mei 2021 sebanyak 17,26 persen pada dosis pertama dan 13,34 persen pada dosis kedua.
"Vaksinasi bagi lansia akan terus dilakukan hingga mencapai sasaran di Depok sebanyak 142.746 orang," katanya.
Sementar itu Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr Alvina Widhani Sp PD-KAI mengatakan dengan pemberian vaksin diharapkan dapat terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok yang dapat menurunkan angka penyebaran antarorang.
"Pemberian vaksin diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu dan individu yang tidak divaksin juga mendapatkan manfaat," kata dr Alvina.
Dikatakannya seseorang dapat terienfeksi karena interaksi 3 faktor, yaitu karakteristik individu (genetik, respon imun tubuh, usia, adanya penyakit penyerta), lingkungan (ventilasi, sanitasi, suhu/kelembaban), dan patogen (mikroorganisme, mutasi, jumlah, virulensi).
Karena COVID-19 merupakan penyakit akibat virus, kekebalan tubuh sangatlah penting mengingat tidak banyaknya antivirus yang tersedia (tidak seperti bakteri yang banyak tersedia antibiotik).
"Interaksi antara daya tahan tubuh dan virus nantinya akan menentukan apakah tubuh akan sembuh atau malah makin memburuk. Vaksin dapat memberikan respon kekebalan tubuh yang spesifik," ujar dr Alvina.
Baca juga: 3.300 guru di Depok sudah mendapat vaksin COVID-19
Baca juga: Dinkes Depok ingatkan warga tetap terapkan prokes meski sudah divaksin
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok minta seluruh warga lansia mau divaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita di Depok, Rabu mengatakan untuk vaksin dosis kedua 19.041 lansia sudah menerima vaksin.
"Terdapat penundaan 151 orang pada dosis pertama dan sembilan orang pada dosis kedua," jelasnya.
Novarita melanjutkan penundaan vaksinasi terjadi jika peserta vaksin mengalami gangguan kesehatan, sehingga tidak memungkinkan diberikan disuntik. Selanjutnya, vaksin akan kembali diberikan jika kondisi tubuh peserta sudah memungkinkan menerima vaksin COVID-19.
Menurut Novarita, untuk sasaran vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Kota Depok sebanyak 142.746 orang. Untuk cakupan vaksinasi lansia per 8 Mei 2021 sebanyak 17,26 persen pada dosis pertama dan 13,34 persen pada dosis kedua.
"Vaksinasi bagi lansia akan terus dilakukan hingga mencapai sasaran di Depok sebanyak 142.746 orang," katanya.
Sementar itu Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr Alvina Widhani Sp PD-KAI mengatakan dengan pemberian vaksin diharapkan dapat terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok yang dapat menurunkan angka penyebaran antarorang.
"Pemberian vaksin diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu dan individu yang tidak divaksin juga mendapatkan manfaat," kata dr Alvina.
Dikatakannya seseorang dapat terienfeksi karena interaksi 3 faktor, yaitu karakteristik individu (genetik, respon imun tubuh, usia, adanya penyakit penyerta), lingkungan (ventilasi, sanitasi, suhu/kelembaban), dan patogen (mikroorganisme, mutasi, jumlah, virulensi).
Karena COVID-19 merupakan penyakit akibat virus, kekebalan tubuh sangatlah penting mengingat tidak banyaknya antivirus yang tersedia (tidak seperti bakteri yang banyak tersedia antibiotik).
"Interaksi antara daya tahan tubuh dan virus nantinya akan menentukan apakah tubuh akan sembuh atau malah makin memburuk. Vaksin dapat memberikan respon kekebalan tubuh yang spesifik," ujar dr Alvina.
Baca juga: 3.300 guru di Depok sudah mendapat vaksin COVID-19
Baca juga: Dinkes Depok ingatkan warga tetap terapkan prokes meski sudah divaksin
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok minta seluruh warga lansia mau divaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021