Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak masyarakat untuk membeli produk lokal unggulan dari Jawa Barat agar bisa bersaing dengan produk asing.
Untuk itu menurutnya para pengelola mal harus berani untuk menampilkan produk-produk dari dalam negeri, dan sejauh ini produk-produk yang unggul tidak memiliki ruang untuk bersaing di pasaran.
"Selama ini brand kita yang bagus tidak diberi tempat ruang usaha. Misalnya di mal kelas atas yang lokasi premium-nya diberi ke brand luar," kata Teten di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Teten memberi contoh sepatu olahraga buatan anak muda Bandung masuk ke mal kelas atas di Tokyo, Jepang.
Bagi Teten, membeli produk lokal juga merupakan bagian dari mengampanyekan produk lokal. Karena, menurutnya di dalam negeri banyak produk lokal yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah namun kampanyenya kurang dibangun dengan baik.
"Ini harus menjadi terobosan di kalangan anak-anak muda. Mereka memang ingin membeli sesuatu yang unik, tapi tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak. Misalnya, sepatu buatan Bandung, tas buatan Yogya, dan sebagainya," kata Teten.
Selain itu, menurutnya digitalisasi UMKM merupakan kunci kebangkitan produk lokal di era 'new normal'. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong UMKM go digital melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Digitalisasi UMKM tidak hanya sebatas pada tahap on boarding UMKM ke platform e-commerce. Namun, bagaimana agar UMKM tersebut mampu berkompetisi dan bertahan di ekosistem digital," kata dia.
Gernas BBI di Jawa Barat akan digelar mulai April 2021 dengan tagline UKM Jabar Paten. Teten mengatakan pemerintah menargetkan pada 2023 ada tambahan 30 juta UMKM Indonesia yang terintegrasi dalam ekosistem digital (on-boarding).
"Dalam Gernas BBI, kita ingin melibatkan makin banyak platform digital. Maka, UMKM harus siap transformasi masuk ke digital," kata Teten.
#BanggaBuatanIndonesia
#ModernJabar
#UKMJabarPaten
Baca juga: Jafest untuk pulihkan ekonomi nasional resmi dibuka Menkop UKM
Baca juga: Menkop: UMKM wajib masuk ekosistem digital
Baca juga: Teten Masduki: Susahnya jadi Menkop berlatar pegiat anti-korupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Untuk itu menurutnya para pengelola mal harus berani untuk menampilkan produk-produk dari dalam negeri, dan sejauh ini produk-produk yang unggul tidak memiliki ruang untuk bersaing di pasaran.
"Selama ini brand kita yang bagus tidak diberi tempat ruang usaha. Misalnya di mal kelas atas yang lokasi premium-nya diberi ke brand luar," kata Teten di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Teten memberi contoh sepatu olahraga buatan anak muda Bandung masuk ke mal kelas atas di Tokyo, Jepang.
Bagi Teten, membeli produk lokal juga merupakan bagian dari mengampanyekan produk lokal. Karena, menurutnya di dalam negeri banyak produk lokal yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah namun kampanyenya kurang dibangun dengan baik.
"Ini harus menjadi terobosan di kalangan anak-anak muda. Mereka memang ingin membeli sesuatu yang unik, tapi tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak. Misalnya, sepatu buatan Bandung, tas buatan Yogya, dan sebagainya," kata Teten.
Selain itu, menurutnya digitalisasi UMKM merupakan kunci kebangkitan produk lokal di era 'new normal'. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong UMKM go digital melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Digitalisasi UMKM tidak hanya sebatas pada tahap on boarding UMKM ke platform e-commerce. Namun, bagaimana agar UMKM tersebut mampu berkompetisi dan bertahan di ekosistem digital," kata dia.
Gernas BBI di Jawa Barat akan digelar mulai April 2021 dengan tagline UKM Jabar Paten. Teten mengatakan pemerintah menargetkan pada 2023 ada tambahan 30 juta UMKM Indonesia yang terintegrasi dalam ekosistem digital (on-boarding).
"Dalam Gernas BBI, kita ingin melibatkan makin banyak platform digital. Maka, UMKM harus siap transformasi masuk ke digital," kata Teten.
#BanggaBuatanIndonesia
#ModernJabar
#UKMJabarPaten
Baca juga: Jafest untuk pulihkan ekonomi nasional resmi dibuka Menkop UKM
Baca juga: Menkop: UMKM wajib masuk ekosistem digital
Baca juga: Teten Masduki: Susahnya jadi Menkop berlatar pegiat anti-korupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021