Seluruh pasien positif COVID-19 dari klaster pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari tempat isolasi.

"Pasien dari klaster pesantren sudah pada pulang, sudah sembuh semua, mudah-mudahan level kita bisa turun lagi," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin.

Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya sudah berupaya maksimal untuk menangani ratusan santri dan pengajar yang terpapar wabah COVID-19 di Pondok Pesantren Persis Benda.

Ia berharap setelah selesainya penanganan kasus dari klaster pondok pesantren itu akan menurunkan level Kota Tasikmalaya dari zona merah menjadi zona oranye sehingga aktivitas masyarakat bisa lebih longgar.

"Saya optimis, kita akan turun lagi jadi zona oranye, bahkan bisa kuning," katanya.

Ia menyampaikan klaster pondok pesantren menjadi salah satu penilaian Pemerintah Provinsi Jabar menetapkan Kota Tasikmalaya sebagai zona merah COVID-19.

Setelah tidak adanya klaster pesantren, kata dia, maka Provinsi Jabar akan mengevaluasi perkembangan kasus penularan COVID-19 itu, kemudian menentukan kembali kebijakan penetapan pembatasan kegiatan masyarakat.

Jika status Kota Tasikmalaya masih zona merah, kata dia, maka pemerintah daerah akan terus memperketat kegiatan masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19.

"Namun sekarang pendekatannya lebih ke mikro, kalau ada RT yang merah, wilayah itu yang di'lockdown'," kata Ivan.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat jumlah kasus positif COVID-19 di pondok pesantren sebanyak 389 orang, mereka adalah santri, pengajar dan karyawan.

Mereka yang terpapar COVID-19 menjalani isolasi di asrama pesantren, Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, Rumah Sakit Purbaratu, dan Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekarjo, hingga akhirnya sembuh setelah menjalani isolasi dan penanganan medis selama 10 sampai 14 hari.

Baca juga: Pesantren Benda di Tasikmalaya ditutup sementara cegah penularan COVID-19

Baca juga: Wagub catat pesantren di Jabar hanya sebagian kecil terpapar COVID-19


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021