Nelayan kecil di Kota Cirebon, Jawa Barat, sudah beberapa hari ini tidak bisa melaut diakibatkan cuaca ekstrem, di mana tinggi ombak bisa mencapai 3 meter.

"Ombaknya lagi tinggi, jadi kami tak bisa pergi melaut seperti biasa," kata nelayan Pesisir Utara Kota Cirebon Sofyan di Cirebon, Selasa.

Sofyan mengatakan setiap kali cuaca ekstrem terjadi, membuat nelayan yang memiliki perahu dengan ukuran kecil tidak bisa berbuat banyak. Karena ketika dipaksa melaut maka akan membahayakan keselamatan mereka .

Untuk itu para nelayan kecil di Kota Cirebon, lebih memilih memperbaiki perahu dan mencari kegiatan lainnya ketika ombak tidak bersahabat dengan mereka.

Namun lanjut Sofyan, ketika memang kebutuhan sangat mendesak mereka memilih memancing maupun menjaring ikan yang berada di tepian saja.

"Kalau tidak memperbaiki perahu, kami juga biasanya memancing atau mencari ikan di pinggir laut saja," katanya.

Kondisi tersebut juga dialami nelayan lainnya, Wawan yang juga merupakan nelayan kecil terpaksa menepi terlebih dahulu dari aktivitasnya mencari ikan, karena semua demi keselamatan.

Otomatis kata Wawan, pendapatan mereka turun tajam dan bahkan dari yang biasa mendapatkan Rp300 ribu sekali melaut, kini hanya Rp100 ribu apabila dipaksa dan itu pun tidak mesti dapat.

"Biasanya kalau cuaca lagi bagus bisa bawa pulang Rp300 ribu. Sekarang paling Rp100 ribuan saja," katanya.

Sementara dari data Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kertajti, Kabupaten Majalengka, menyebutkan bahwa tinggi gelombang di perairan laut Cirebon dan Indramayu, cukup tinggi untuk itu bagi nelayan tetap waspada ketiak melaut.

Baca juga: Polairud Polda Jabar segera luncurkan aplikasi kedaruratan untuk nelayan

Baca juga: 1.300 nelayan dan petani di Kabupaten Cirebon bakal dites usap massal

Baca juga: PT Cirebon Power bantu lampu suar untuk nelayan

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021