Cirebon (ANTARA) -
Komando Distrik Militer (Kodim) 0620/Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menindaklanjuti keluhan masyarakat nelayan di Desa Ambulu, kabupaten setempat melalui program Safari Turba, khususnya terkait adanya aktivitas penjarahan ikan budi daya di tambak.
“Kita bisa memperbaiki sistem keamanan tambak, kita atur sedemikian rupa dengan instansi lain, dalam hal ini ada Lanal, Polairud dan Polresta Cirebon untuk melaksanakan patroli,” kata Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Afriandy Bayu Laksono di Cirebon, Selasa.
Bayu mengatakan pihaknya bisa menemukan persoalan itu, setelah melaksanakan program Safari Turba yang berkolaborasi dengan Pemkab Cirebon untuk terjun langsung meninjau kondisi masyarakat nelayan di desa tersebut.
Menurutnya, masalah penjarahan ikan di tambak milik masyarakat harus segera ditangani, karena gangguan seperti ini bisa membawa dampak buruk bagi keberlangsungan usaha tambak.
“Untuk keamanan ketertiban yang berkaitan di empang (tambak), saya sendiri melihat ini tindakan tidak terpuji. Bayangkan, mereka itu membudidayakan ikan untuk menghidupi lingkungan juga,” tutur Bayu.
Guna menjaga garis ketahanan pangan di Cirebon tetap kondusif, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon menampung aspirasi nelayan, kemudian dibahas bersama seluruh instansi terkait, sehingga upaya penanganan bisa segera dilakukan.
Selain itu, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon juga akan melaksanakan pendampingan agar masyarakat bisa memaksimalkan penjagaan terhadap tambak-tambak budi daya di Desa Ambulu.
“Sudah beberapa tempat, ini juga di Desa Ambulu yang menjadi sasaran resmi pertama kami. Di sini kami menggali informasi, mencari permasalahan yang muncul, kemudian membicarakan solusinya, khususnya kepada nelayan dan sebagainya,” ujarnya.