Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito mengatakan Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) di Bandung, Provinsi Jawa Barat mampu mengelola vaksin COVID-19 dengan baik.

"Pendataan oleh UPT Badan POM menunjukkan IFP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik sesuai dengan standar," kata Kepala BPOM Penny kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Penny itu disampaikan di sela kunjungan lokasi peninjauan IFP Provinsi di Jawa Barat, IFP Kabupaten Bandung dan Puskesmas Kutawaringin (Kabupaten Bandung).

Kepala BPOM mengatakan pihaknya melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Pengawalan tersebut merupakan salah satu tugas BPOM dalam Program Nasional Vaksinasi COVID-19.

Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia, dia mengatakan BPOM proaktif memperkuat proses pengawasan distribusi vaksin di setiap jalur distribusi yang harus menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

"Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat sehingga memiliki peran kunci dalam mengedukasi masyarakat agar percaya pada pemerintah, mengikuti program vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan Mmenjauhi kerumunan.

Penny mengatakan secara keseluruhan terkait kesiapan distribusi vaksin pada tiga lokasi IFP di Bandung tersebut di atas menunjukkan tidak ada temuan kritikal/berat atau temuan yang berdampak langsung pada mutu vaksin.

Ia mengingatkan perlunya peningkatan secara konsisten terhadap operasional penerimaan, penyimpanan dan pengiriman khususnya dalam hal monitoring suhu lemari penyimpanan.

Baca juga: BPOM awasi kualitas vaksin Sinovac hingga ke daerah

Baca juga: BPOM sebut perlu usaha besar distribusikan vaksin COVID-19

Baca juga: BPOM sebut efektivitas vaksin diukur setelah penggunaan secara luas

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021