Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung memetakan sebanyak 203 tempat pemungutan suara (TPS) terindikasi rawan terkena bencana saat musim hujan ini.
 
Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya mengatakan bencana itu di antaranya banjir dan longsor. Sebanyak 203 TPS yang rawan bencana itu, kata dia, tersebar di sembilan kecamatan.
 
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung, karena mereka juga sudah cukup berpengalaman menghadapi bencana di saat pemilu," kata Agus di Kantor KPU Kabupaten Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Dari seluruh TPS yang rawan itu, kata dia, mayoritasnya adalah rawan bencana banjir. Sedangkan sisanya merupakan TPS yang rawan longsor dan bencana lainnya.
 
Dia menyebutkan sembilan kecamatan itu yakni (rawan banjir) Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, (rawan longsor) Rancabali, Pangalengan dan Kertasari.
 
"Kalau banjir, antisipasinya BPBD menjemput pemilih dengan perahu, seperti pemilu tahun lalu," kata Agus.
 
Selain itu, ia juga mengantisipasi TPS yang rawan bencana itu dengan menyiapkan TPS alternatif yang dinilai lebih aman terhadap ancaman bencana tersebut.
 
Sejauh ini BPBD Kabupaten Bandung juga sudah mengimbau kepada setiap kecamatan agar mengantisipasi terjadinya bencana yang disebabkan cuaca ekstrem. Salah satunya dengan mengungsikan warga apabila hujan lebat terjadi.

Baca juga: KPU Kabupaten Bandung catat 28 TPS berpotensi kesulitan sinyal

Baca juga: KPU tetapkan 2.356.412 pemilih dalam DPT Pilbup Bandung

Baca juga: Bawaslu telusuri Kades Kabupaten Bandung minta warga dukung calon

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020