Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota melakukan simulasi cara tindakan tepat dan pengamanan saat pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dalam situasi pandemi COVID-19.
"Dalam skenario simulasi dilakukan adanya masyarakat yang pingsan dan suhu tubuhnya di atas normal, kemudian dilakukan evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan usai pelaksanaan simulasi pengamanan pilkada di Markas Polresta Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan dalam simulasi pilkada itu ada empat skenario, salah satunya penanganan warga yang sakit atau pingsan dengan menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Simulasi yang melibatkan jajaran Polresta Tasikmalaya itu, kata dia, untuk memastikan kesiapan aparat dalam mengamankan pilkada sekaligus mendapatkan gambaran bagi petugas yang akan bekerja saat hari pencoblosan.
"Dengan adanya simulasi ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada petugas, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat ketika ada gangguan yang mungkin timbul," katanya.
Ia menyampaikan skenario dalam simulasi yakni pengamanan saat pemungutan suara dengan kondisi normal dan menerapkan protokol kesehatan. Skenario berikutnya simulasi penanganan ketika ada orang sakit.
Selanjutnya skenario terjadi bencana alam seperti banjir saat pelaksanaan pemungutan suara dengan menyiapkan perahu karet dan membantu warga yang daerahnya dilanda banjir.
"Simulasi ini bagaimana proses evakuasi saat terjadi bencana seperti banjir, proses mendatangi tempat yang terisolir, jadi sudah tergambarkan," kata Kapolres.
Simulasi terakhir dengan skenario terjadi gangguan keamanan seperti perampasan kotak suara setelah dilaksanakannya penghitungan suara di TPS, hingga akhirnya bisa dikendalikan dengan kesiapan aparat di lapangan.
Doni berharap adanya simulasi ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan gangguan keamanan saat pemungutan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya.
"Dengan digelarnya simulasi ini petugas bisa mengantisipasi berbagai gangguan, dengan begitu, pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya dapat berjalan kondusif," kata Kapolres.
Sementara itu, Pilkada Kabupaten Tasikmalaya akan dilaksanakan 9 Desember 2020 dengan peserta pilkada sebanyak empat pasangan.
Baca juga: KPU Tasikmalaya terus sosialisasikan pilkada aman di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Danramil Tasikmalaya kembangkan pakan ternak alternatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dalam skenario simulasi dilakukan adanya masyarakat yang pingsan dan suhu tubuhnya di atas normal, kemudian dilakukan evakuasi sesuai dengan protokol kesehatan," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan usai pelaksanaan simulasi pengamanan pilkada di Markas Polresta Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan dalam simulasi pilkada itu ada empat skenario, salah satunya penanganan warga yang sakit atau pingsan dengan menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Simulasi yang melibatkan jajaran Polresta Tasikmalaya itu, kata dia, untuk memastikan kesiapan aparat dalam mengamankan pilkada sekaligus mendapatkan gambaran bagi petugas yang akan bekerja saat hari pencoblosan.
"Dengan adanya simulasi ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada petugas, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat ketika ada gangguan yang mungkin timbul," katanya.
Ia menyampaikan skenario dalam simulasi yakni pengamanan saat pemungutan suara dengan kondisi normal dan menerapkan protokol kesehatan. Skenario berikutnya simulasi penanganan ketika ada orang sakit.
Selanjutnya skenario terjadi bencana alam seperti banjir saat pelaksanaan pemungutan suara dengan menyiapkan perahu karet dan membantu warga yang daerahnya dilanda banjir.
"Simulasi ini bagaimana proses evakuasi saat terjadi bencana seperti banjir, proses mendatangi tempat yang terisolir, jadi sudah tergambarkan," kata Kapolres.
Simulasi terakhir dengan skenario terjadi gangguan keamanan seperti perampasan kotak suara setelah dilaksanakannya penghitungan suara di TPS, hingga akhirnya bisa dikendalikan dengan kesiapan aparat di lapangan.
Doni berharap adanya simulasi ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan gangguan keamanan saat pemungutan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya.
"Dengan digelarnya simulasi ini petugas bisa mengantisipasi berbagai gangguan, dengan begitu, pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya dapat berjalan kondusif," kata Kapolres.
Sementara itu, Pilkada Kabupaten Tasikmalaya akan dilaksanakan 9 Desember 2020 dengan peserta pilkada sebanyak empat pasangan.
Baca juga: KPU Tasikmalaya terus sosialisasikan pilkada aman di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Danramil Tasikmalaya kembangkan pakan ternak alternatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020