Pemerintah Kota Depok di Provinsi Jawa Barat siaga mengantisipasi potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor selama musim penghujan serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan penanggulangan bencana.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo Hutahuruk di Depok, Rabu, mengatakan bahwa upaya mitigasi yang dilakukan antara lain meliputi pemantauan tinggi air dan kondisi daerah rawan banjir di 63 kelurahan di 11 kecamatan yang ada di Depok.
"Langkah antisipasi tetap dilakukan, seperti menangani banjir maupun bencana pada umumnya. Semua sudah kami lakukan sejak awal musim hujan," katanya.
Menurut dia, pemerintah berkolaborasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Tugas Penanganan Banjir, sukarelawan, dan komunitas peduli lingkungan dalam menjalankan upaya-upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Ia menambahkan, pemerintah juga memantau informasi mengenai kondisi cuaca dan kebencanaan dari lembaga terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.
Denny juga mengingatkan warga yang tinggal di bantaran kali dan daerah rawan banjir seperti Sawangan, Pangkalan Jati, dan Pondok Jaya untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.
Baca juga: Pemkot Depok ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem berpotensi bencana alam
Baca juga: Depok alokasikan Rp5 miliar untuk rehab daerah longsor
Baca juga: Pemkot Depok buka posko penanganan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo Hutahuruk di Depok, Rabu, mengatakan bahwa upaya mitigasi yang dilakukan antara lain meliputi pemantauan tinggi air dan kondisi daerah rawan banjir di 63 kelurahan di 11 kecamatan yang ada di Depok.
"Langkah antisipasi tetap dilakukan, seperti menangani banjir maupun bencana pada umumnya. Semua sudah kami lakukan sejak awal musim hujan," katanya.
Menurut dia, pemerintah berkolaborasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Tugas Penanganan Banjir, sukarelawan, dan komunitas peduli lingkungan dalam menjalankan upaya-upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Ia menambahkan, pemerintah juga memantau informasi mengenai kondisi cuaca dan kebencanaan dari lembaga terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.
Denny juga mengingatkan warga yang tinggal di bantaran kali dan daerah rawan banjir seperti Sawangan, Pangkalan Jati, dan Pondok Jaya untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.
Baca juga: Pemkot Depok ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem berpotensi bencana alam
Baca juga: Depok alokasikan Rp5 miliar untuk rehab daerah longsor
Baca juga: Pemkot Depok buka posko penanganan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020