Depok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota (DLHK) Depok di Provinsi Jawa Barat mengerahkan sekitar 150 petugas untuk mendata kondisi pepohonan di sekitar jalan dalam upaya mencegah kecelakaan akibat pohon tumbang pada saat hujan turun disertai angin kencang.
"Pendataan pohon ini untuk mendata semua jenis dan kondisi pohon se-Kota Depok, untuk mengetahui mana pohon yang sehat dan pohon rawan tumbang," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok Indra Kusuma sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Depok, Selasa.
Menurut dia, pendataan pohon sudah dilakukan sejak sepekan lalu, antara lain di kawasan Jalan Raya Bogor, Margonda, Juanda, Merdeka, Sawangan, dan Cinere.
“Targetnya satu bulan. Nanti akan kami evaluasi untuk tindak lanjutnya seperti apa,” katanya.
“Yang kami petakan yaitu jumlah dan kondisi, kemudian difoto. Saat ini masih sistem manual. Kami berharap tahun depan sudah bisa dipetakan dengan sistem digital,” ia menambahkan.
Indra juga mengemukakan bahwa belakangan banyak warga yang menebang pohon karena khawatir akan tumbang dan menimbulkan bencana saat angin kencang datang.
“Belakangan ini banyak masyarakat yang menebang pohon lantaran takut terjadi puting beliung yang mengakibatkan pohon tumbang. Padahal pohon bisa dirampingkan, tidak harus ditebang sampai akarnya," kata dia.
Dia mengingatkan warga agar tidak sembarangan menebang pohon, yang merupakan penyumbang oksigen dan penyerap karbon dioksida.
"Jangan sampai pohon habis dan merugikan kita semua. Hidup itu harus seimbang,” katanya.
Baca juga: UI dinilai unggul di bidang ilmu klinikal dan kesehatan
Baca juga: Sandiaga ajak pelaku ekraf Kota Depok inovatif ciptakan konten kreatif