Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat mengingatkan kepada warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana alam sehingga merusak harta benda dan hilangnya nyawa seseorang.

"Karena itu kami minta kepada warga Depok agar selalu waspada akan terjadinya musibah banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk di Depok, Selasa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke hujan. Untuk itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok meminta warga agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

Berdasarkan informasi BMKG, periode musim pancaroba terjadi pada bulan September hingga Oktober 2020. Cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai di antaranya, hujan lebat, angin kencang, angin puting beliung, bahkan hujan es.

Dia menuturkan, salah satu cuaca ekstrem yang sudah terjadi di bulan ini adalah hujan deras yang mengakibatkan ada wilayah yang tergenang. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena banjir cepat surut. Hanya ada sejumlah pohon tumbang, dan sudah berhasil diatasi.

Pihaknya tetap mengantisipasi wilayah-wilayah yang berpotensi rawan banjir pada bulan ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan penanganan ketika terjadi bencana alam.

"Terutama yang berada di sekitar Kali Ciliwung dan dataran rendah," ujarnya.

Baca juga: Meski hujan ekstrem, Bupati Bogor nyatakan masih terkendali

Baca juga: Hujan ekstrem dalam sehari akibatkan 39 bencana di Kabupaten Bogor

Baca juga: Sebagian wilayah Indonesia hadapi potensi hujan sedang hingga lebat tiga hari ke depan

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020