Cirebon, 14/1 (ANTARA) - Pangkalan TNI AL (Lanal) Cirebon memprediksi cuaca buruk akan melanda perairan Pantura hingga bulan Maret mendatang, karena itu para nelayan diimbau agar waspada terhadap hal ini.
Komandan Lanal Cirebon, Letkol Laut (P) Deni Septiana, mengatakan cuaca buruk melanda perairan Pantura berupa ombak tinggi yang disertai angin kencang, sehingga sangat berbahaya jika para nelayan tetap melaut.
"Gelombang tinggi bisa menyebabkan kecelakaan laut karena bisa menggulingkan perahu nelayan. Harus dipertimbangkan bagaimana kondisi cuaca sebelum berangkat melaut," kata Deni di Cirebon, Kamis.
Kecepatan angin di perairan Pantura saat ini, lanjut Deni mencapai 30 knot atau melebihi kecepatan angin normal yang berkisar antara 10 hingga 15 knot saja.
Dengan kecepatan angin seperti itu, katanya berpengaruh terhadap tingginya gelombang air sehingga bisa menyebabkan ketinggian ombak mencapai 2,5 hingga 3 meter.
Cuaca buruk ini diakui Deni sudah mulai berlangsung sejak awal tahun 2010 dan diprediksi akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang.
"Bagi nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil sebaiknya untuk sementara tidak melaut dulu. Karena kapal-kapal kecil ini yang biasanya mudah tersapu ombak dan dapat membalikkan kapal," katamua.
Kendati para nelayan sudah mengetahuinya. Pihaknya tetap berupaya mengimbau para nelayan serta melakukan patroli rutin dengan menggunakan KRI Bara Kuda di perairan Pantura.
Sementara itu, salah seorang nelayan di Kesunean Kota Cirebon mengaku sudah menetahui kondisi cuaca buruk yang melanda perairan Pantura. Namun para nelayan tetap melaut hanya saja jarak yang ditempuh tidak lebih dari 3 mil dari daratan.
"Kalau cuaca seadang bagus, kami biasanya melaut hingga 7 mil dari darat.. Tapi kalau sedang jelek seperti sekarang paling hanya 3 mil saja," kata Darman (40).
Mohamad Taufik
(L.K-FKR*Y003/B/S005/S005) 14-01-2010 19:56:47
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Komandan Lanal Cirebon, Letkol Laut (P) Deni Septiana, mengatakan cuaca buruk melanda perairan Pantura berupa ombak tinggi yang disertai angin kencang, sehingga sangat berbahaya jika para nelayan tetap melaut.
"Gelombang tinggi bisa menyebabkan kecelakaan laut karena bisa menggulingkan perahu nelayan. Harus dipertimbangkan bagaimana kondisi cuaca sebelum berangkat melaut," kata Deni di Cirebon, Kamis.
Kecepatan angin di perairan Pantura saat ini, lanjut Deni mencapai 30 knot atau melebihi kecepatan angin normal yang berkisar antara 10 hingga 15 knot saja.
Dengan kecepatan angin seperti itu, katanya berpengaruh terhadap tingginya gelombang air sehingga bisa menyebabkan ketinggian ombak mencapai 2,5 hingga 3 meter.
Cuaca buruk ini diakui Deni sudah mulai berlangsung sejak awal tahun 2010 dan diprediksi akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang.
"Bagi nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil sebaiknya untuk sementara tidak melaut dulu. Karena kapal-kapal kecil ini yang biasanya mudah tersapu ombak dan dapat membalikkan kapal," katamua.
Kendati para nelayan sudah mengetahuinya. Pihaknya tetap berupaya mengimbau para nelayan serta melakukan patroli rutin dengan menggunakan KRI Bara Kuda di perairan Pantura.
Sementara itu, salah seorang nelayan di Kesunean Kota Cirebon mengaku sudah menetahui kondisi cuaca buruk yang melanda perairan Pantura. Namun para nelayan tetap melaut hanya saja jarak yang ditempuh tidak lebih dari 3 mil dari daratan.
"Kalau cuaca seadang bagus, kami biasanya melaut hingga 7 mil dari darat.. Tapi kalau sedang jelek seperti sekarang paling hanya 3 mil saja," kata Darman (40).
Mohamad Taufik
(L.K-FKR*Y003/B/S005/S005) 14-01-2010 19:56:47
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010