Soreang, 7/1 (ANTARA) - Warga di delapan desa wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, mulai membersihkan rumah dan halaman sekitar, sertelah tempat tinggal mereka diterjang dan terendam banjir bandang, Rabu (6/1) selama 12 jam.
"Saya belum tidur dari malam kejadian, hanya berjaga-jaga. Setelah air surut saya mulai membersihkan rumah, " kata Tata (50), warga Kampung Pintu Air, RT01/01, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kamis.

Genangan air bercampur lumpur di rumahnya, lanjut Tata, mulai turun sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis dini hari. Ia pun mengaku kesulitan membersihkan material lumpur, karena banjir tersebut menyisakan lumpur dengan ketebalan hingga 20 sentimeter.

"Saya harus mengepel rumah sampai beberapa kali untuk menghilangkan lumpurnya," ujar Tata.

Pantauan di lapngan, kondisi rumah-rumah penduduk nampak cukup berantakan. selain sisa lumpur yang masih mengotori rumah, halaman rumah mereka pun nampak sesak oleh perabot rumah tangga yang hanyut terbawa arus banjir.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (6/1) banjir terjadi di Kecamatan Rancaekek setelah Sungai Cikeruh, Citarik, dan Sungai Citarum serta anak-anak sungai yang melintas di Kecamatan Rancaekek meluap secara bersamaan.

Banjir terparah menimpa Kampung Buahdua Desa Rancaekek Wetan, Kampung Kaum, Kampung Bojongpulus, dan Kampung Walini, Desa Bojongloa yang selama ini juga menjadi menjadi kawasan langganan banjir.

Banjir yang yang merendam ratusan rumah tersebut, juga melanda desa lainnya, di antarnya Desa Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, Linggar, Sukamulya, Haurpugur, Bojongsalam, dan Desa Cangkuang.

"Yang terendam banjir, memang menjadi kawasan langganan banjir," kata Camat Rancaekek, Neman Nurjaman, kepada wartawan, di kantornya, sertaya menyebutkan banjir Rabu (6/1) merupakan kejadian terparah.

"Sebelumnya, kalaupun kawasan ini (Rancaekek,red) banjir, tak pernah separah ini," ujarnya.

Neman membenarkan adanya dugaan tanggul di sekitar aliran Sungai Citarik yang jebol, sehingga memperparah banjir. "Namun saya belum tahu tanggul yang jebol letaknya di mana," kata Neman pula.

Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, pagi tadi melakukan pengecekan terhadap kemungkinan jebolnya tanggul tersebut, dan jika benar Jika benar, ia berharap segera diperbaiki.

Sebab, lanjut Neman, kalau segera diperbaiki, penduduk sangat terancam banjir besar, karena sewaktu-waktu hujan lebat bisa kembali turu terjadi.

Dalam tanggap darurat, banjir, pihaknya telah koordinasi dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bandung, untuk memasok air bersih, serta mendirikan pos kesehatan di sejumlah lokasi.

Pengurus Harian Satlak PBP Kecamatan Rancaekek, Dadang Hermawan mengatakan, hingga Kamis pihaknya masih mendata keperluan bantuan korban banjir, seperti Sembako dan selimut.

Selama banjir, kedalaman air mencapai kisaran 2,5 meter. Sedangkan hingga kemarin, pihaknya masih mewaspdai banjir susulan. Dikatakannya, lima perahu karet bantuan, kini telah disiagakan di kantor kecamatan Rancaekek.

Ayi K
(U.K-IP/B/M019/M019) 07-01-2010 17:59:37

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010