Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan, ada penambahan jumlah pasien yang selesai menjalani isolasi dan dinyatakan sembuh dari positif COVID-19 sebanyak tujuh orang, sehingga total pasien sembuh tercatat mencapai 131 orang dari keseluruhan pasien positif 218 orang.
"Kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan bertambah sebanyak tujuh orang," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, Yeni Yunita di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, wabah COVID-19 di Garut masih terjadi sehingga perlu diwaspadai oleh semua pihak dengan selalu menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penularan virus tersebut.
Baca juga: Garut terapkan PSBM di wilayah sulit terdeteksi riwayat pasien COVID-19
Laporan terakhir, kata dia, ada 218 orang terkonfirmasi positif COVID-19, satu orang isolasi mandiri, 76 orang menjalani perawatan medis di rumah sakit, 131 orang sembuh dan 10 orang meninggal dunia.
Ia menyampaikan, tim medis gugus tugas di lapangan masih melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan warga yang pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Pemeriksaan dengan cara tes usap itu, kata dia, untuk mengetahui secara dini penyebaran COVID-19 di Garut, untuk selanjutnya dilakukan penanganan medis.
"Memutus rantai penularan dengan cara tracking dan tracing serta testing terhadap populasi risiko dan kontak erat kasus konfirmasi positif," katanya.
Baca juga: Wakil Bupati Garut sarankan warga hindari pakai masker scuba
Yeni mengimbau, seluruh lapisan masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif terhadap mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19, masyarakat sebaiknya memberi dukungan agar secepatnya kembali sehat.
Wabah tersebut, kata dia, bisa menyerang siapa saja, sehingga semua elemen masyarakat harus selalu menjaga kondisi kesehatan, selalu memakai masker saat beraktivitas maupun berinteraksi dengan orang, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.
"Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting," katanya.***3***
Baca juga: Bupati Garut minta pemerintah desa harus bergerak cegah penyebaran COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan bertambah sebanyak tujuh orang," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, Yeni Yunita di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, wabah COVID-19 di Garut masih terjadi sehingga perlu diwaspadai oleh semua pihak dengan selalu menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penularan virus tersebut.
Baca juga: Garut terapkan PSBM di wilayah sulit terdeteksi riwayat pasien COVID-19
Laporan terakhir, kata dia, ada 218 orang terkonfirmasi positif COVID-19, satu orang isolasi mandiri, 76 orang menjalani perawatan medis di rumah sakit, 131 orang sembuh dan 10 orang meninggal dunia.
Ia menyampaikan, tim medis gugus tugas di lapangan masih melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan warga yang pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Pemeriksaan dengan cara tes usap itu, kata dia, untuk mengetahui secara dini penyebaran COVID-19 di Garut, untuk selanjutnya dilakukan penanganan medis.
"Memutus rantai penularan dengan cara tracking dan tracing serta testing terhadap populasi risiko dan kontak erat kasus konfirmasi positif," katanya.
Baca juga: Wakil Bupati Garut sarankan warga hindari pakai masker scuba
Yeni mengimbau, seluruh lapisan masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif terhadap mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19, masyarakat sebaiknya memberi dukungan agar secepatnya kembali sehat.
Wabah tersebut, kata dia, bisa menyerang siapa saja, sehingga semua elemen masyarakat harus selalu menjaga kondisi kesehatan, selalu memakai masker saat beraktivitas maupun berinteraksi dengan orang, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.
"Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting," katanya.***3***
Baca juga: Bupati Garut minta pemerintah desa harus bergerak cegah penyebaran COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020