Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) bagi daerah yang hasil kajian di lapangan sulit terdeteksi riwayat kontak erat pasien terkonfirmasi positif COVID-19, atau sudah terlalu banyak warga ditemukan positif di daerah itu.

"Jika kontak eratnya tidak jelas, atau banyak sekali, baru kita berlakukan PSBM, itu salah satu pertimbangannya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, Pemkab Garut menetapkan darurat penularan wabah COVID-19, karena selama sepekan telah terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Sejumlah daerah di enam kecamatan, kata dia, sudah diberlakukan PSBM, karena adanya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang cukup banyak, dan juga tidak terdeteksi riwayat kontak fisiknya.

"Ini tetap masih masa darurat, dua minggu minimal diberlakukan darurat, dan memang harus lebih waspada," kata Helmi.

Ia menyampaikan, situasi darurat saat ini masih banyak ditemukan kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19, salah satunya di Kecamatan Leles.

Namun wilayah Leles itu, kata dia, tidak diberlakukan PSBM karena kasusnya tersebar, dan diketahui riwayat kontak fisik pasien tersebut, sehingga bisa langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara tes usap.

"Jadi tidak semua yang ada positif dilakukan PSBM, kontak eratnya hanya satu, dua, tiga, empat, lima, hanya itu saja yang kontak eratnya dikejar," kata Helmi.

Ia mengimbau, seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan agar terhindar dari penularan wabah COVID-19.

"Tetap kami imbau selalu jaga kesehatan, dan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat kasus positif COVID-19 di Garut mencapai 214 kasus, satu kasus isolasi mandiri, 79 kasus isolasi di rumah sakit, 124 kasus sembuh dan 10 kasus meninggal dunia.

Baca juga: Wakil Bupati Garut sarankan warga hindari pakai masker scuba

Baca juga: Bupati Garut minta pemerintah desa harus bergerak cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: Pemkab Garut waspadai penularan lokal pandemi COVID-19

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020