Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mengimbau warga setempat untuk menghindari pemakaian masker scuba, karena dianggap kurang efektif dalam mencegah penularan COVID-19.
"Kami sarankan untuk diganti dengan masker yang sifatnya preventif, yang bisa diandalkan untuk mencegah COVID-19 ini," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman sekaligus Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan masyarakat sebaiknya menggunakan masker lain yang memiliki kemampuan lebih baik dalam menangkal penyebaran virus dengan harapan tidak terjadi penularan virus.
Menurut dia, di lapangan masih ada yang memakai masker scuba, meski begitu petugas yang merazia tidak melarangnya, karena dianggap masih lebih baik daripada tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Ada yang masih pakai masker scuba, daripada tidak memakai masker, bisa dipakai dulu itu, tapi kita anjurkan tidak pakai masker scuba," katanya.
Ia menambahkan pemerintah daerah saat ini dalam pengadaan masker juga tidak membuat masker scuba, melainkan masker lain yang sesuai dengan standar kesehatan.
"Makanya kita menyediakan masker yang bukan scuba," kata Helmi.
Ia menyampaikan saat ini petugas gabungan terus memperketat razia penerapan disiplin protokol kesehatan di sejumlah titik kawasan perkotaan Garut untuk mencegah penularan COVID-19.
Hasil operasi yustisi di lapangan, kata dia, masyarakat sudah menunjukkan kesadaran menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, termasuk saat berada di angkutan umum.
"Khusus penggunaan masker di kendaraan umum tingkat ketaatannya sudah cukup tinggi," katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut Hendra S. Gumilang menambahkan, jajarannya terus meningkatkan razia penerapan protokol kesehatan di beberapa titik keramaian.
Hasil setiap razia, kata dia, jumlah pelanggar terus menurun dibandingkan awal operasi, masih banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak pakai masker. "Kami terus mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak apabila berada di keramaian dan senantiasa memakai masker apabila keluar rumah, termasuk pakai masker di kendaraan pribadi," katanya.
Baca juga: Bupati Garut minta pemerintah desa harus bergerak cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut waspadai penularan lokal pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami sarankan untuk diganti dengan masker yang sifatnya preventif, yang bisa diandalkan untuk mencegah COVID-19 ini," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman sekaligus Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan masyarakat sebaiknya menggunakan masker lain yang memiliki kemampuan lebih baik dalam menangkal penyebaran virus dengan harapan tidak terjadi penularan virus.
Menurut dia, di lapangan masih ada yang memakai masker scuba, meski begitu petugas yang merazia tidak melarangnya, karena dianggap masih lebih baik daripada tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Ada yang masih pakai masker scuba, daripada tidak memakai masker, bisa dipakai dulu itu, tapi kita anjurkan tidak pakai masker scuba," katanya.
Ia menambahkan pemerintah daerah saat ini dalam pengadaan masker juga tidak membuat masker scuba, melainkan masker lain yang sesuai dengan standar kesehatan.
"Makanya kita menyediakan masker yang bukan scuba," kata Helmi.
Ia menyampaikan saat ini petugas gabungan terus memperketat razia penerapan disiplin protokol kesehatan di sejumlah titik kawasan perkotaan Garut untuk mencegah penularan COVID-19.
Hasil operasi yustisi di lapangan, kata dia, masyarakat sudah menunjukkan kesadaran menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, termasuk saat berada di angkutan umum.
"Khusus penggunaan masker di kendaraan umum tingkat ketaatannya sudah cukup tinggi," katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut Hendra S. Gumilang menambahkan, jajarannya terus meningkatkan razia penerapan protokol kesehatan di beberapa titik keramaian.
Hasil setiap razia, kata dia, jumlah pelanggar terus menurun dibandingkan awal operasi, masih banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak pakai masker. "Kami terus mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak apabila berada di keramaian dan senantiasa memakai masker apabila keluar rumah, termasuk pakai masker di kendaraan pribadi," katanya.
Baca juga: Bupati Garut minta pemerintah desa harus bergerak cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut waspadai penularan lokal pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020