Taman Nasional Gunung Gede Pangarango (TNGGP) Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, memberikan dua pilihan untuk pendaki yang sudah mendaftar secara daring sejak sepekan terakhir dengan pengembalian uang secara utuh atau dijadwalkan ulang setelah pendakian  dibuka kembali.

Humas TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, mengatakan sejak kembali dibuka beberapa pekan yang lalu, jumlah pendaftar yang akan melakukan pendakian mulai 11 September hingga 9 Oktober sesuai dengan kuota, telah membayar uang administrasi.

"Namun pendakian terhitung sejak Jumat (11/9) kembali ditutup untuk melakukan evaluasi baik terkait kuota pendaki dan penerapan protokol kesehatan yang banyak dilanggar pendaki meskipun petugas sudah memberikan peringatan," katanya.

Namun untuk mereka yang sudah mendaftar dan membayar uang administrasi, pihaknya akan mengembalikan sesuai kesepakatan dengan calon pendaki atau dilakukan penjadwalan ulang pendakian ketika sudah diizinkan kembali untuk dibuka, meskipun pihaknya belum bisa memastikan kapan pendakian kembali dibuka.

Bagi pendaki yang akan melakukan jadwal ulang atau mengambil kembali uang yang sudah disetorkan, ungkap dia, dapat menghubungi "call center" TNGGP. Meskipun hingga saat ini, pihaknya belum memiliki data berapa yang minta pengembalian uang atau penjadwalan pendakian.

"Kami masih melakukan pendataan, saat ini masih dilakukan pendataan berapa yang meminta pengembalian uang atau penjadwalan ulang. Kami belum bisa memastikan sampai kapan penutupan akan dilakukan atau kembali dibuka," katanya.

Sebelumnya Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, kembali ditutup untuk pendakian hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan seiring beredarnya video di media sosial terkait membludaknya pendaki yang disebut mencapai ribuan orang, sehingga dinilai melanggar protokol kesehatan.

Humas TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi, mengatakan pendakian ke Gunung Gede-Pangrango kembali ditutup berdasarkan SK Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, terhitung Jumat, 11 September 2020 karena berbagai pertimbangan seperti jumlah kuota dan penerapan protokol kesehatan yang tidak maksimal.

"Balai Besar TNGGP diminta untuk segera melakukan evaluasi terkait pendakian, termasuk mencegah dan memastikan tidak ada pendaki ilegal. Evaluasi dilakukan dengan melibatkan Satgas COVID-19 Cianjur. Setelah evaluasi selesai kemungkinan pendakian dapat kembali dibuka," katanya.

Ia menjelaskan sejak kembali dibuka beberapa pekan terakhir, pihaknya memastikan tidak ada kuota pendaki yang dilanggar karena dari tiga pintu masuk pendakian dibatasi hanya 200 orang pendaki dengan total 600 orang perhari. Namun beredar dimedia sosial video yang menyebutkan pendaki di TNGGP mencapai ribuan orang.

Baca juga: Gunung Gede Pangrango Cipanas kembali ditutup karena membludaknya pendaki

Baca juga: TNGGP masih membatasi kuota pendaki 600 orang setiap hari

Baca juga: Masa percobaan pendakian Gunung Gede-Pangrango dibuka

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020