Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Helmi Budiman menyatakan penanganan "stunting" atau terhambatnya pertumbuhan anak tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19 dengan memberikan bantuan gizi tambahan maupun pemeriksaan di lapangan oleh petugas kesehatan.

"Penanganan 'stunting' dalam masa pandemi ini kita tetap fokus, selain menangani COVID-19," kata Helmi Budiman di Garut, Selasa.

Ia menuturkan upaya menanggulangi maupun mencegah munculnya kasus stunting di Garut masih terus dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan Garut hingga kader kesehatan tingkat Posyandu.

Bahkan, lanjut dia, anggaran untuk program penanganan stunting di Garut tetap ada, tidak dilakukan efisiensi anggaran untuk COVID-19, sehingga dipastikan programnya akan terus berjalan tidak terganggu oleh COVID-19.

"Programnya tetap ada tidak dilakukan efisiensi, tetap berjalan," katanya.

Ia menyampaikan upaya menanggulangi kasus stunting itu tetap mengoptimalkan kegiatan Posyandu untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi dan pertumbuhan bagi anak.

Namun peran posyandu saat ini, kata dia, dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti tidak dilakukan dengan berkerumun, selalu memakai masker dan rajin cuci tangan.

"Untuk Posyandu kita kan masih bisa berjalan dengan pembatasan, dengan protokol kesehatan, karena itu adalah sarana melakukan pendidikan kepada masyarakat," katanya.

Ia mengungkapkan sebelumnya Garut pada tahun 2017 dan 2018 tercatat sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang terdapat banyak kasus stunting.

Adanya laporan itu, kata dia, Pemkab Garut berupaya melakukan penelusuran ke daerah pelosok yang dilaporkan ada kasus stunting, selanjutnya ditingkatkan pelayanan kesehatannya juga dibantu dengan pemberian gizi.

"Tahun 2017-2018 datanya menghebohkan, tapi ternyata setelah survei di lapangan itu dalam batas normal tidak seperti diberitakan sebelumnya," katanya.

Meski kondisi di lapangan masih batas normal, kata Helmi, kasus stunting di Garut tetap menjadi perhatian pemerintah agar tidak ada lagi warga yang kekurangan gizi atau gagal tumbuh seperti orang pada umumnya.

"Kita lakukan pendidikan, oleh petugas puskesmas lakukan pengukuran karena masih ada stunting itu," katanya.

Baca juga: Legislator: Anggaran penanganan stunting di Garut jangan banyak untuk sosialisasi

Baca juga: Kabupaten Garut dapat bantuan Rp44 miliar untuk penanganan kasus stunting

Baca juga: Pemkab Garut siapkan makanan tambahan bergizi untuk cegah stunting

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020