Legislator DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan menyatakan, pemerintah daerah jangan banyak menggunakan anggaran penanggulangan kasus stunting untuk kegiatan sosialisasi yang sifatnya seremonial, tetapi harus lebih besar alokasinya untuk masalah inti yakni pemberian gizi dan pelayanan kesehatan.
"Dalam satu kegiatan mengatasi stunting, kegiatan penunjang jangan lebih besar dari kegiatan inti," kata Yudha saat bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Ibu dan pengobatan gratis di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Minggu.
Ia menuturkan, DPRD Garut siap mendorong alokasi anggaran untuk mengatasi masalah stunting yang saat ini Garut termasuk daerah paling tinggi kasus tersebut.
Pada anggaran 2020, kata dia, Pemkab Garut telah mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar dengan rincian penggunaan untuk sosialisasi dan pemberian makanan tambahan gizi bagi anak-anak dan ibu.
Namun Yuda menyayangkan dana Rp1 miliar itu diketahui dalam rincian pemanfaatannya lebih besar untuk kegiatan sosialisasi, sedangkan untuk makanan tambahan sebagai penunjang gizi anak atau ibu hanya sebesar Rp300 juta.
"2020 ini Dinkes menganggarkan Rp1 miliar itu hanya Rp300 juta untuk makanan tambahan, sisanya hanya kegiatan penunjang," katanya.
Ia menambahkan, upaya mengatasi kasus stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi oleh semua pihak harus terlibat agar kasus tersebut tidak terjadi di Garut.
Salah satunya, kata dia, jajaran DPC PDI Perjuangan menggelar kegiatan bakti sosial dengan membagikan sembako dan pengobatan gratis kepada warga di Kelurahan Ciwalen yang terdata daerah cukup banyak kasus stuntingnya.
"Anggaran itu (Rp1 miliar) kurang maksimal, untuk itu bisa dibantu dari partai politik, apalagi kita partainya Pak Jokowi (Presiden) yang sangat konsen dalam mengatasi stunting," katanya.
Ia berharap, adanya bakti sosial dengan membagikan pangan bergizi dan pengobatan gratis bisa mencegah kasus stunting di wilayah Ciwalen, Garut Kota, sekaligus menurunkan angka stunting di Jabar.
"Kita dalam kegiatan ini melibatkan Dinkes untuk sosialisasi dan pemberian makanan, dan nanti Ciwalen akan fokus pada 2020 dalam penanganan stunting," katanya.***3***
Baca juga: DOB Garut Selatan tinggal tunggu moratorium dicabut, kata legislator Jabar
Baca juga: Legislator dorong Pemkab Garut ciptakan wirausaha baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dalam satu kegiatan mengatasi stunting, kegiatan penunjang jangan lebih besar dari kegiatan inti," kata Yudha saat bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Ibu dan pengobatan gratis di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Minggu.
Ia menuturkan, DPRD Garut siap mendorong alokasi anggaran untuk mengatasi masalah stunting yang saat ini Garut termasuk daerah paling tinggi kasus tersebut.
Pada anggaran 2020, kata dia, Pemkab Garut telah mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar dengan rincian penggunaan untuk sosialisasi dan pemberian makanan tambahan gizi bagi anak-anak dan ibu.
Namun Yuda menyayangkan dana Rp1 miliar itu diketahui dalam rincian pemanfaatannya lebih besar untuk kegiatan sosialisasi, sedangkan untuk makanan tambahan sebagai penunjang gizi anak atau ibu hanya sebesar Rp300 juta.
"2020 ini Dinkes menganggarkan Rp1 miliar itu hanya Rp300 juta untuk makanan tambahan, sisanya hanya kegiatan penunjang," katanya.
Ia menambahkan, upaya mengatasi kasus stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi oleh semua pihak harus terlibat agar kasus tersebut tidak terjadi di Garut.
Salah satunya, kata dia, jajaran DPC PDI Perjuangan menggelar kegiatan bakti sosial dengan membagikan sembako dan pengobatan gratis kepada warga di Kelurahan Ciwalen yang terdata daerah cukup banyak kasus stuntingnya.
"Anggaran itu (Rp1 miliar) kurang maksimal, untuk itu bisa dibantu dari partai politik, apalagi kita partainya Pak Jokowi (Presiden) yang sangat konsen dalam mengatasi stunting," katanya.
Ia berharap, adanya bakti sosial dengan membagikan pangan bergizi dan pengobatan gratis bisa mencegah kasus stunting di wilayah Ciwalen, Garut Kota, sekaligus menurunkan angka stunting di Jabar.
"Kita dalam kegiatan ini melibatkan Dinkes untuk sosialisasi dan pemberian makanan, dan nanti Ciwalen akan fokus pada 2020 dalam penanganan stunting," katanya.***3***
Baca juga: DOB Garut Selatan tinggal tunggu moratorium dicabut, kata legislator Jabar
Baca juga: Legislator dorong Pemkab Garut ciptakan wirausaha baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019