Kabupaten Garut, Jawa Barat mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat Rp44 miliar untuk Program Indonesia Sehat, khususnya dalam penanganan kasus stunting atau kekerdilan pada anak akibat kekurangan asupan gizi.
"Ada anggaran cukup besar dari pemerintah pusat hampir Rp44 miliar untuk Program Indonesia Sehat," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai apel pegawai di Kantor Sekretariat Pemkab Garut di Garut, Senin.
Ia mengatakan kasus kekerdilan yang saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat, yakni di Kecamatan Peundeuy, Cibatu, Cibalong, Leuwigoong, dan Pasirwangi.
Pemkab Garut mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat itu untuk upaya mengatasi kekerdilan dan mengantisipasi kasus serupa yang baru melalui penyuluhan serta pemberian gizi kepada warga miskin.
"Dana dari APBN itu memberikan bantuan kepada masyarakat, seperti untuk kader mengunjungi warga, dan ada pemberian makanan tambahan," katanya.
Ia mengungkapkan kasus kekerdilan di Indonesia sudah darurat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus itu disebabkan minimnya asupan gizi saat janin dan dampak kemiskinan.
Kasus kekerdilan di Garut, lanjut dia, juga darurat sehingga butuh perhatian khusus untuk melakukan penanganan dan mencegahnya.
"Di Garut normal, namun begitu tetap darurat, kenapa darurat karena di Indonesia darurat," katanya.
Ia menambahkan kasus kekerdilan merupakan hal serius yang harus diperhatikan, karena tidak ada suatu daerah, termasuk orang tua mau anaknya, terjangkit kekerdilan.
Ia juga menyatakan kesiapan Pemkab Garut mengatasi persoalan kesehatan dengan mengerahkan seluruh jajaran Dinas Kesehatan, termasuk tingkat puskesmas di masing-masing kecamatan.
"Kami harap insan kesehatan di Garut, dalam rangka melaksanakan Program Indonesia Sehat tolong perhatikan setiap keluarga yang tidak mampu, yang anaknya membutuhkan layanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Ribuan masyarakat Sukabumi akan hadiri Gerakan Cegah Stunting
Baca juga: Wapres ditugasi urus pembangunan SDM dan ekonomi syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ada anggaran cukup besar dari pemerintah pusat hampir Rp44 miliar untuk Program Indonesia Sehat," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai apel pegawai di Kantor Sekretariat Pemkab Garut di Garut, Senin.
Ia mengatakan kasus kekerdilan yang saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat, yakni di Kecamatan Peundeuy, Cibatu, Cibalong, Leuwigoong, dan Pasirwangi.
Pemkab Garut mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat itu untuk upaya mengatasi kekerdilan dan mengantisipasi kasus serupa yang baru melalui penyuluhan serta pemberian gizi kepada warga miskin.
"Dana dari APBN itu memberikan bantuan kepada masyarakat, seperti untuk kader mengunjungi warga, dan ada pemberian makanan tambahan," katanya.
Ia mengungkapkan kasus kekerdilan di Indonesia sudah darurat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus itu disebabkan minimnya asupan gizi saat janin dan dampak kemiskinan.
Kasus kekerdilan di Garut, lanjut dia, juga darurat sehingga butuh perhatian khusus untuk melakukan penanganan dan mencegahnya.
"Di Garut normal, namun begitu tetap darurat, kenapa darurat karena di Indonesia darurat," katanya.
Ia menambahkan kasus kekerdilan merupakan hal serius yang harus diperhatikan, karena tidak ada suatu daerah, termasuk orang tua mau anaknya, terjangkit kekerdilan.
Ia juga menyatakan kesiapan Pemkab Garut mengatasi persoalan kesehatan dengan mengerahkan seluruh jajaran Dinas Kesehatan, termasuk tingkat puskesmas di masing-masing kecamatan.
"Kami harap insan kesehatan di Garut, dalam rangka melaksanakan Program Indonesia Sehat tolong perhatikan setiap keluarga yang tidak mampu, yang anaknya membutuhkan layanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Ribuan masyarakat Sukabumi akan hadiri Gerakan Cegah Stunting
Baca juga: Wapres ditugasi urus pembangunan SDM dan ekonomi syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019