Pemerintah Kabupaten Garut mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berencana menerapkan sekolah tingkat SMA/SMK dilakukan secara tatap muka dengan syarat sesuai protokol kesehatan.

"Melihat bagaimana kesiapan sekolah, kalau sekolahnya sudah siap, ya tidak masalah," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Minggu.

Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah mengetahui informasi adanya rencana kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk siswa tingkat SMA/SMK sederajat yang saat ini sedang ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat wilayah Garut.

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, kata Helmi, siap menjalin koordinasi dengan KCD Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk memastikan kesiapan setiap sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Kalau sekolah tidak siap bisa minta dicek Pak Gubernur untuk belum dulu (tatap muka)," katanya.

Baca juga: Sembilan perawat RS AMC Bandung asal Garut positif COVID-19

Helmi berharap seluruh sekolah tingkat SMA/SMK di Garut harus mempersiapkan fasilitas sesuai protokol kesehatan yakni menyediakan tempat cuci tangan, ruang belajar yang terbuka serta patuh menggunakan masker serta menjaga jarak.

"Harus pastikan dulu sejauh mana kesiapan sekolah, seperti menyediakan tempat cuci tangan, dan ada ruang terbuka," katanya.

Ia mengungkapkan, wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, bahkan ada penambahan kasus positif, untuk itu seluruh elemen masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan selalu patuh menerapkan protokol kesehatan.

"Garut bertambah cukup signifikan, makanya di Garut harus lebih ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Helmi.

Ia menambahkan, adanya penambahan kasus positif COVID-19 itu menjadi perhatian pemerintah daerah, dan akan dikaji ulang dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Kalau terus naik saya akan minta untuk dikaji ulang," katanya.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut jumlah kasus positif sebanyak 51 orang, sebanyak satu orang isolasi mandiri, 16 orang isolasi di rumah sakit, 31 dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal dunia.

Baca juga: Bupati Garut minta petugas pantau pergerakan warga dari zona merah

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020