Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut menyatakan ada penambahan sembilan orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, positif terinfeksi COVID-19 yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung.
"Itu (pasien positif) perawat RS AMC yang di Cileunyi," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Sabtu.
Sembilan perawat tersebut sudah mendapatkan penanganan medis atau isolasi di fasilitas kesehatan.
Baca juga: Bupati Garut minta petugas pantau pergerakan warga dari zona merah
Yeni mengatakan hasil pendataan tim gugus tugas total kasus positif COVID-19 di Kabupaten Garut sebanyak 51 orang, 30 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia, satu orang isolasi mandiri dan 17 orang termasuk perawat menjalani isolasi di rumah sakit.
Pasien dari kalangan tenaga kesehatan itu, kata dia, menjalani perawatan khusus di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia BPSDM Kota Cimahi.
Baca juga: DPR RI: Siswa di desa masih kesulitan belajar virtual
"Kasus-kasus tersebut merupakan warga Kabupaten Garut yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bandung dan melakukan isolasi di BPSDM Kota Cimahi," katanya.
Ia menyebutkan pasien baru positif COVID-19 yakni delapan perempuan dan satu laki-laki usia 22 sampai 35 tahun yang berdomisili di Garut yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Sukawening dan Kersamanah.
Meski ada penambahan, kata dia, tim gugus tugas juga mendapatkan laporan adanya pasien positif sebelumnya dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD dr Slamet Garut.
Baca juga: Garut berencana terapkan kegiatan belajar melalui radio
"Kasus konfirmasi positif COVID-19, seorang laki-laki telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter di RSUD dr Slamet Garut," katanya.
Yeni menyampaikan saat ini wabah COVID-19 di Indonesia, khususnya Garut masih terjadi, sehingga seluruh elemen masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, kata dia, tim gugus tugas juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga kondisi kesehatan, rajin cuci tangan dan menghindari keramaian orang.
"Kami terus menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan menjalankan AKB (adaptasi kebiasaan baru)," katanya.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Garut periksa kesehatan 61 santri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Itu (pasien positif) perawat RS AMC yang di Cileunyi," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Sabtu.
Sembilan perawat tersebut sudah mendapatkan penanganan medis atau isolasi di fasilitas kesehatan.
Baca juga: Bupati Garut minta petugas pantau pergerakan warga dari zona merah
Yeni mengatakan hasil pendataan tim gugus tugas total kasus positif COVID-19 di Kabupaten Garut sebanyak 51 orang, 30 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia, satu orang isolasi mandiri dan 17 orang termasuk perawat menjalani isolasi di rumah sakit.
Pasien dari kalangan tenaga kesehatan itu, kata dia, menjalani perawatan khusus di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia BPSDM Kota Cimahi.
Baca juga: DPR RI: Siswa di desa masih kesulitan belajar virtual
"Kasus-kasus tersebut merupakan warga Kabupaten Garut yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bandung dan melakukan isolasi di BPSDM Kota Cimahi," katanya.
Ia menyebutkan pasien baru positif COVID-19 yakni delapan perempuan dan satu laki-laki usia 22 sampai 35 tahun yang berdomisili di Garut yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Sukawening dan Kersamanah.
Meski ada penambahan, kata dia, tim gugus tugas juga mendapatkan laporan adanya pasien positif sebelumnya dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD dr Slamet Garut.
Baca juga: Garut berencana terapkan kegiatan belajar melalui radio
"Kasus konfirmasi positif COVID-19, seorang laki-laki telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter di RSUD dr Slamet Garut," katanya.
Yeni menyampaikan saat ini wabah COVID-19 di Indonesia, khususnya Garut masih terjadi, sehingga seluruh elemen masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, kata dia, tim gugus tugas juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga kondisi kesehatan, rajin cuci tangan dan menghindari keramaian orang.
"Kami terus menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan menjalankan AKB (adaptasi kebiasaan baru)," katanya.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Garut periksa kesehatan 61 santri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020