Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat merencanakan penerapan kegiatan belajar mengajar menggunakan media radio untuk memudahkan siswa menyimak setiap pelajaran yang disampaikan guru tanpa harus menggunakan kuota internet.

"Ada alternatif lain yang terus kita godok yaitu belajar melalui radio, sebenarnya sudah berjalan walaupun baru sebagian daerah," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan sejak pandemi COVID-19 kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan karena khawatir terjadi penularan virus yang akhirnya merugikan semua pihak.

Selama pandemi, kata dia, kegiatan belajar mengajar diberlakukan secara daring atau jarak jauh dengan menggunakan teknologi telepon seluler android yang terkoneksi dengan internet.

"Namun belajar jarak jauh itu tidak semuanya siswa punya HP, banyak masyarakat yang tidak mampu," kata Helmi.

Solusi mengatasi siswa yang tidak memiliki peralatan belajar daring itu, kata Helmi, maka akan diberlakukan belajar dengan menggunakan media radio atau televisi lokal di Garut.

"Melalui TV, mudah-mudahan ada TV lokal bisa membantu proses mengajar daring, karena kalau TV saya yakin sudah pada punya di rumah," katanya.

Ia menambahkan upaya lain pemerintah dalam menunjang proses belajar daring yaitu memberikan kuota internet gratis kepada siswa.

Namun, pemberian kuota internet itu, sebagai percuma apabila siswanya tidak mempunyai telepon seluler android yang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar daring.

"HP yang bisa pakai daring ini sudah kami bicarakan dengan bupati, bagaiamana lakukan subsidi HP, tapi belum tuntas pembahasannya," katanya.

Baca juga: Disdik Garut fasilitasi siswa miskin akses internet untuk belajar

Baca juga: Kejaksaan Garut fasilitasi siswa miskin untuk belajar secara daring



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020