Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Mahmud berduka cita dengan meninggalnya Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati.
Almarhumah, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN SGD Bandung, dikatakan meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat (7/8) pukul 14.15 WIB.
“Saya Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung tentu berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya alumni dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sekaligus juga tokoh secara nasional, terutama di partai PPP yang pada hari ini diberitakan meninggal dunia," ujar Mahmud dalam pernyataan yang diterima di Jakarta,
Ia atas nama keluarga besar civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mendoakan Reni.
"Semoga husnul khotimah serta diterima segala amal ibadahnya dan diampuni segala dosa-dosanya serta ditempatkan di sisi Allah SWT dengan penuh kemuliaan,” pungkasnya.
Menurut Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Enjang As, mengenang almarhumah Reni Marlinawati sebagai figur politisi yang visioner dan lurus dalam menempuh jalan politiknya.
"Orangnya baik, energik dan punya visi, dan lurus menempuh jalan politiknya. Beliau masih punya prinsip ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam berpolitik," kata Enjang.
Enjang pun turut berdukacita karena meninggalnya Ketua IKA UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Reni Marlinawati merupakan politikus perempuan PPP kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 10 Maret 1973. Reni juga merupakan kandidat perempuan yang dikabarkan akan maju sebagai bakal calon Bupati Sukabumi pada Pilkada serentak 2020.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi mengatakan dugaan sementara, Reni Marlinawati meninggal karena serangan jantung.
"Tadi infonya (dari puteri almarhumah Alifia Nadira), beliau sempat ke DPP mau rapat, tapi kondisi drop sehingga langsung dibawa ke RSCM," kata Baidowi ketika dikonfirmasi, Senin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020