Seribuan orang dari tiga kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bandung Barat, Jawa Barat, diduga menjadi korban penipuan investasi paket kurban bodong, sehingga mereka melaporkan penipuan tersebut ke Mapolres Cianjur karena hingga saat ini pengelola investasi tidak berada di rumahnya di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

"Kami sudah curiga sejak satu pekan menjelang Hari Raya Kurban, HA penanggung jawab sekaligus direktur investasi sudah tidak ada di rumah. Bahkan saat dihubungi nomornya tidak aktif, kami sebagai peserta meminta jawaban kapan paker hewan kurban kami akan turun," kata Adam warga Kecamatan Cilaku, di Cianjur, Minggu.

Ia menjelaskan, meskipun sempat tidak percaya dengan program yang ditawarkan karena setiap bulan mereka hanya diminta menyetor Rp15.000 selama 10 bulan akan mendapatkan seekor kambing saat Hari Raya Kurban. Bahkan untuk paket kurban sapi mereka cukup membayar Rp59.000 setiap bulan selama 10 bulan.

Namun, melihat beberapa orang peserta sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, membuat istri dan 10 orang sanak keluarganya, ikut investasi melalui seorang ketua kelompok. Hingga satu pekan menjelang Lebaran Kurban, mimpi untuk berkurban kambing tidak terbukti.

Sehingga dia dan keluarga yang ikut investasi mendatangi rumah ketua kelompok yang kembali mengajak mereka mendatangi rumah direktur investasi di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur. Sesampainya di lokasi, banyak investor yang sudah berkerumun menuntut janji pengelola, bahkan ada yang berasal dari luar Cianjur.

"Kami tidak menyangka kalau di rumah yang luas dan megah tersebut, sudah banyak orang yang mengalami nasib sama dengan kami. Meskipun sempat menjanjikan akan segera mencairkan semua paket yang dipesan, namun kami sudah tidak percaya, sehingga kami melaporkan pemilik ke Polres Cianjur," tuturnya.

Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait investasi paket kurban dan sejumlah program peket lainnya yang diduga bodong. Bahkan sejak dua hari terakhir, pihaknya menerima laporan resmi dari warga dari luar Cianjur.

"Kami masih menyelidiki dan mengembangkan kasus tersebut, saat ini kami masih menerima laporan dari warga yang diperkirakan lebih dari 1.000 orang dan berasal dari tiga kabupaten seperti Cianjur, Sukabumi dan Bandung Barat," ungkapnya.

Hingga saat ini, setiap harinya seratusan orang investor yang menjadi korban investasi bodong tersebut terus berdatangan ke rumah HA dengan harapan uang yang sudah mereka investasikan dapat kembali atau hewan kurban yang dijanjikan segera diberikan.

Baca juga: Satgas Cianjur menilai pelaksanaan Shalat id sesuai protokol kesehatan

Baca juga: Pemkab Cianjur terapkan sanksi sosial bagi warga yang tidak pakai masker
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020